Welcome Benvenuto Assalamualaikum Bienvenue Selamat Datang hua-nyíng-gua-nglín Willkommen Bienvenido Sugeng-Rawuh hwangyong-hamnida Wilujeung-Sumping Welkom Velkommen Aloha Salamaik-Datang Sawasdee

Tuesday 9 January 2024

Best Hindi Movies: My Opinion


 

Weekend kemaren punya cukup waktu yang panjang di rumah. Alhasil, dengan waktu lumayan panjang, saya sempatin deh nonton film. Pilihan film-film yang saya tonton cukup menarik: film India. Bollywood, acha acha... Hahaha...

Klu dibilang sebagai penggemar film India, engga juga. Tapi saya sudah tonton beberapa judul film India, dan cukup bagus, menurut saya. Temanya memang umumnya tentang cinta, tapi tidak semuanya dalam konotasi romansa. Ada cinta anak pada orang tuanya, cinta pada sesama, bahkan ada yang menggambarkan kecintaan kepada identitas seperti agama, suku dan bangsa. Beragam.

Film India pertama yang saya tonton secara menyegaja adalah Kuch-Kuch Hota Hai. Lejen banget ya. Saya masih SMA kelas satu saat Film itu booming. Teman kelas saya, cewek tentunya, memaksa saya untuk menonton film tersebut, karena bagus katanya. Akhirnya, saya dan beberapa orang teman nobar di rumah teman cewek tersebut. 

Bagus. Berbeda. Cukup menarik. Begitu kesan pertama saya setelah menonton Kuch-Kuch Hota Hai. Setelah film tersebut, hingga saat ini saya sudah tonton beberapa film India. Ga terlalu banyak juga, tapi lumayan lah. Mayoritas memang diperankan oleh Shahrukh Khan. 

Nah, dari beberapa film yang sudah saya tonton, berikut tujuh film India terbaik versi saya. Tujuh saja, karena referensi saya juga ga banyak dan saya suka angka tujuh. Hehehe. Saya urut dari nomor tujuh ya.

7. Hichki


Film ini dirilis tahun 2018, tapi saya baru tonton kemaren, pas libur panjang. Hehehe. Film ini dibintangi oleh Rani Mukherji, pemeran Tina di film Kuch Kuch Hota Hai. Sebenarnya ceritanya banyak kita temui di film-film lain sih. Ada guru baru, terus harus mengajar anak-anak "bermasalah" dalam satu kelas. Gurunya dijaili tapi tetap tegar. Lalu karena saking bermasalahnya, mereka mau dikeluarkan oleh pihak sekolah. Sang guru baru ingin mempertahankan anak-anak tersebut, guru lain menentang, namun akhirnya Guru baru berhasil membuat mereka "tidak bermasalah" lagi, dan akhirnya bisa membuat bangga sekolah karena prestasi mereka. Banyak kan ya film seperti itu. Hal yang menarik adalah sang guru, Naina Mathur, mengidap Tourette Syndrome. Sebuah penyakit yang membuat penderitanya melakukan gerakan atau ucapan yang berulang tanpa disengaja dan di luar kendali.  Nah di film ini sang pemeran utamanya selalu cegukan, hichki-bahasa Hindi yang dalam bahasa Indonesia berarti cegukan.

Menurut riviunya, film ini diproduksi dengan bajet yang tidak terlalu besar namun mampu menghasilkan keuntungan yang sangat tinggi. Di tahun rilisnya, film ini merupakan salah satu film India dengan pendapatan tertinggi, bahkan filim ini merupakan salah satu film India dengan pendapatan tertinggi sepanjang masa untuk kategori protagonis yang diperankan oleh perempuan. Wow.

6. Kabhi Khusi Khabie Gham


It's all about loving your parents. Begitu tagline dari film ini. Kalau diterjemahkan ke bahasa Indonesia, kira-kira terjemahan dari judulnya adalah 'kadang suka kadang duka'. Seperti cerita di filmnya yang bergantian antara suka dan duka. Secara umum, film ini menggambarkan cinta dalam keluarga. Cinta orang tua pada anaknya, cinta adik pada kakaknya, dan juga cinta akan tradisi.

Film ini merupakan satu dari beberapa kombinasi antara Sharukh Khan dan Kajol. Juga kombinasi antara Rahul dan Anjali. Menurut saya, Rahul dan Anjali begitu iconic. Sudah seperti Romeo dan Juliet, Samson dan Delilah, Rangga dan Cinta. Selain SRK dan Kajol, film ini juga menghadirkan Amitabh Bachchan dan istrinya Jaya Bachchan. Amitabh adalah Superhero-nya perfilman India. Sudah seperti Rhoma Irama di dunia Dangdut. Muncul juga Rani Mukherji, sebagai pelengkap segitiga Rahul dan Anjali seperti di film Kuch Kuch Hota Hai.

5. Kuch-Kuch Hota Hai


Hmmm...film ini. Di Indonesia sangat terkenal, bahkan hingga saat ini. Bahkan Shahrukh Khan pernah diundang hanya untuk lip sync lagu-lagu di film ini. Ada begitu banyak gubahan dan parodi lagu-lagu di film ini. Seperti yang saya bilang sebelumnya, ini adalah film India pertama yang saya tonton dengan menyengaja dan emang berniat untuk menonton sebuah film India, dari awal sampai habis. Sebelumnya, saya tentunya sudah pernah nonton film India, tapi di TV, dan sering kali bosan dan tidak selesai, karena memang bukan penggemar. Namun setelah menonton film ini, daftar film India yang sudah saya tonton jadi banyak. Lumayanlah lebih dari sepuluh. Hehehe...

Saya mungkin tak perlu cerita filmnya tentang apa, banyak orang sudah tahu tentang kisah cinta Rahul-Tina dilanjut dengan Rahul-Anjali. Tapi buat saya, yang paling berkesan dari film ini adalah siulan khasnya Rahul, dan cara tos-nya Rahul dengan Anjali. Sampai-sampai saya pernah mepraktekkannya dengan seorang teman ketika SMA dulu. Sekarang pun, saya mengajak anak perempuan saya untuk melakukan tos seperti itu. Dulu dia mau, sekarang udah engga. Ga tau kenapa 😁.

Satu lagi, menurut saya, "your best friend is your best lover". Jadi, mari berteman?

4. Slumdog Millionaire


Ini film India bukan sih? Setting dan pemerannya memang dari India, tapi klu kata wikipedia, ini adalah film Inggris. Sutradara, produser, dan Rumah Produksinya memang bukan dari India. Hmm..jadi masuk list ga ya. Serunya cerita ini karena seorang janitor di sebuah perusahaan telekomunikasi berhasil masuk sebagai peserta Who Wants To Be A Millionnaire versi India. Hebatnya, dia berhasil menjawab seluruh pertanyaan dan mendapatkan hadiah utama. Namun sebelum sampai ke pertanyaan terakhir, Jamal, nama pemeran utamanya, disiksa oleh Polisi karena dicurigai melakukan kecurangan. 

Film ini disertai dengan sebuah "kebetulan" yang terus menerus dimana setiap jawaban pertanyaan kuis, pernah dialami langsung oleh Jamal dalam hidupnya. Dengan alur maju-mundur, kita disajikan bahwa apa pun yang terjadi dalam hidup kita, selalu ada makna di dalamnya, entah kita sadari atau tidak.

Pertanyaannya, klu orang biasa-biasa terus dapat hadiah sebegitu banyak, kira-kira bakal ngapain ya? hehehe... Bakal banyak yang datang pinjem uang kayaknya ya. Hehe.. 

3. Pad Man


Selain Hichki, film ini juga baru saya tonton dan menurut saya film ini sangat bagus dan menarik. Klu dari judulnya, seperti film superhero ya. Tapi mungkin film ini bisa juga dikategorikan sebagai film Superhero sih, superheronya istri. Hehe. As the name suggest, the movie is about Pad. Sanitary pad to be exact. Yup. Pembalut.

Film ini menceritakan bagaimana perjuangan seorang suami untuk melakukan apa saja untuk membuat istrinya bahagia. Bagaimana sebuah niat baik berlawanan dengan tradisi. Tradisi akan ketabuan mengenai haid jika dibahas oleh kaum Pria. Di sisi lain, film ini juga memperlihatkan bagaimana tanpa edukasi formal yang cukup, Laxmi, nama tokoh utamanya, mampu menjadi inspirasi dengan kemampuan teknik yang ia miliki sehingga akhirnya dia memperoleh Padma Shri, salah satu penghargaan tertinggi yang diberikan pemerintah kepada masyarakat sipil.

Cerita film ini terinspirasi dari kisah nyata seorang sosial-entrepreneur dari Tamil-Nadu yang mampu menciptakan mesin pembuat pembalut sehingga harga pembalut menjadi sangat terjangkau di India, serta perannya dalam kampanye dalam meningkatkan kesadaran warga agar menjauhi praktik yang tidak higienis dalam menghadapi menstruasi.

2. 3 Idiots

Nah, ini sebuah film yang unik, lucu, dan cukup seru. Alur ceritanya maju mundur dan tokoh utamanya diceritakan dari sudut pandang orang lain. Lalu? ya lalu klu mau tau ceritanya, tonton saja. Atau baca di Wikipedia juga cukup. Hehehe. Tapi satu yang pasti, saya suka bagian endingnya. Plot twist.

Hal yang membuat saya terkesan adalah bagaimana seorang begitu ingin mendapatkan ilmu tanpa memperdulikan "cara"nya. Film ini juga memberikan kita inspirasi bahwa dengan pintar saja tidak cukup, tapi juga harus deilengkapi dengan nurani sehingga kita tidak menjadi Robot. 

All is Well.

1. My Name is Khan


Oke, secara rendapatan 3 Idiots jauh melebihi film ini, tapi saya sedikit memberikan kredit lebih untuk My Name is Khan. Film yang sarat pesan moral pasca tragedi 11 September. Tragedi teroris terbesar, dan Islam "dijadikan" tersangka. My Name is Khan and I am not a Terrorist. Begitu kalimat yang diucapkan Rizvan Khan saat ditanya namanya.

Selain pengulangan romantisme Shahrukh Khan dan Kajol, film ini juga menampilkan sisi menarik "cara hidup" seseorang penderita Asperger Syndrome, yang dimainkan dengan sangat baik oleh King Khan. Secara ringkas, Anda akan disuguhkan tentang Kisah Cinta, Islam, dan Autism dalam film ini.

So, itulah film India yang terbaik menurut saya. Dari sedikit referensi tentang film India yang saya punya, itulah tujuh terbaik. Diawali oleh seorang penderita sebuah penyakit, dan ditutup oleh sebuah cerita yang tokohnya juga menderita sebuah penyakit.

Film India, atau Bollywood, terlepas dari tarian dan nyanyiannya, juga sangat menarik klu dilihat dari alur ceritanya. Tak kalah dengan film atau Drama Korea yang kini marak. Bahkan "film India" ada juga yang produksi Hollywood.  

Pada akhirnya, apa pun genre film atau asal film yang Anda sukai, tidak jadi masalah karena menonton film yang tepat tidak hanya membuat Anda terhibur, tapi dapat juga menambah wawasan baik itu bahasa, budaya, sejarah, teknologi, dan lain lain.

Acha.


Share:

Friday 24 November 2023

Mencoba Kereta Panoramic



Sekarang-sekarang ini, PT KAI memang sedang gencar melakukan perubahan di armadanya. Selain Sekarang kelas ekonomi, bisnis, dan eksekutif, sekarang ada kereta api kelas Suite, Luxury, Prioritas, dan juga Panoramic. Semuanya dibuat tentu untuk kenyamanan penumpang dan bisa disesuaikan dengan budget.

Nah, kemaren saya berkesempatan mencoba salah satu kelas yang berbeda dari biasanya–biasanya kan cuma bisa mentok di kelas eksekutif ya, eh alhamdulillah bisa eksekutif juga. Perjalanan dari Yogyakarta ke Bandung sangat padat sekali. Waktu berangkat pun dapat tiketnya susah. Pulang pun begitu.

Karena tiket kelas eksekutif habis, jadi saya putuskan untuk mencoba kelas Panoramic. Pengen ngerasain gimana naik kereta yang katanya, menurut beberapa riviu, bisa memperoleh pandangan yang lebih luas, ya iyalah, namanya juga panoramik.

Untuk harga, memang beda jauh ya dengan kelas eksekutif, dua kali lipat. Harga tiket kelas eksekutif itu dari rentang Rp470.000 - Rp595.000 sedangkan kereta Panoramik dibanderol dengan harga Rp1000.000. Ini untuk kereta Argo Wilis ya. Untuk eksekutif Turangga, Lodaya, dan Mutiara Selatan tentu lebih murah lagi. Tapi dengan harga tersebut sudah termasuk beberapa pelayanan ekstra yang tidak didapat di kelas lain (Eksekutif, Bisnis, Ekonomi). Misalnya, untuk ruang tunggu, kita disediakan lounge eksekutif. Selain ruangannya cukup nyaman, juga terdapat makanan dan minuman yang bisa kita nikmati sambil menunggu kedatangan kereta. Kemaren disediakan jajanan pasar, cemilan, dan Indomie goreng ektra kecap. Karena di Yogya kali ya... hehehe. Tapi lumayanlah.


Kemudian, untuk layanan di dalam kereta, setelah semua penumbang boarding, dan kereta berjalan, kita disuguhi minuman hangat; ada teh, kopi, dan coklat. Kemudian juga diberikan satu kotak kudapan, yang berisi dua buah roti, pastry sih lebih tepatnya. Oya, kita juga dikasih air mineral ukuran kecil dan Hydro Coco. Lumayan juga ya.

Sekitar satu jam perjalanan, kita disajikan makan siang. Makan siangnya lumayan enak. Menunya cukup menggugah selera. Ada telur gulai, capcai, daging (ga tau namanya dimasak apa), perkedel kentag, goreng tahu, sambal, dan tentu saja kerupuk. Enak. Nasinya dibungkus pake daun, dan asapnya sampai mengepul. Kata orang Sunda mah, ditimbel. Oya, di gerbong panoramik ini terdapat dua orang pramugari yang melayani kebutuhan para penumpang. Untuk minuman hangat, sepertinya kita masih bisa minta lagi ya. Saya lihat ketika sore hari, ada beberapa penumpang yang minta minuman hangat, entah kopi, teh, atau pun coklat. Ada juga yang meminta tambahan air mineral, dan itu tidak dipungut biaya tambahan. Gokil emang.

Untuk fasilitas hampir mirip ya dengan kereta eksekutif biasa. Hanya tidak ada meja kecil yang menempel ke dinding kereta. Mungkin karena kacanya yang luas sehingga meja kecil tersebut terpaksa ditiadakan. Jadinya untuk gelas kopi, kita harus keluarkan meja yang ada di kursi masing-masing. Kemudian, awalnya saya tidak menemukan colokan listrik. Ada sih tulisannya di bawah, di bagian sandaran kaki, tapi agak bingung nyarinya. Ternyata letaknya di bawah jok sendiri, bukan di bawah sandaran kaki, seperti di stikernya. Bagusnya, di setiap kursi, ada dua colokan. Jadi bisa ngecas ponsel sekaligus ngecas laptop.



Untuk kamar mandinya, terpisah ya dari gerbong lain. Sayang, saya gak sempat mengambil gambarnya. Kamar mandinya luas dan bersih. Ada petugas yang standby di depan kamar mandi untuk mengeringkan dan membersihkannya setelah dipakai oleh penumpang. Jadi cukup nyaman ya. Oya, karena berangkatnya siang, pasti pada mikir, bakalan panas, karena banyak sinar matahari yang masuk. Awalnya juga saya berpikiran begitu, namun nyatanya di dalam gerbong cukup nyaman dan makin lama malah makin dingin suhunya. Tapi mungkin agak silau ya, ya beberapa spot memang ada yang kena cahaya matahari berlebih. Tapi, beberapa saat setelah jalan, bagin panoramic roof-nya, ditutup sehingga jadi lebih adem.

Menurut saya, dengan kereta tipe panoramik ini cukup memanjakan mata ya. Apalagi perjalanan dari Yogya menuju Bandung banyak ditempuh melalui persawahan yang hijau. Kemudian, begitu memasuki wilayah Jawa Barat, kita akan masuk ke daerah pegunungan dengan pemandangan alam yang rancak bana. Dengan adanya tipe panoramik ini, kita lebih leluasa untuk melihat pemandangan tersebut. Meskipun, dengan kereta biasa, kita tetap akan melihat pemandangan tersebut, ya tapi klu Anda punya dana lebih dan ingin menikmati pelayanan yang lebih juga serta pemandangan yang leluasa, mencoba kelas Panoramic ini cukup memuaskan.

Namun ada satu hal yang menarik. Begitu sampai di Bandung, dan melihat kereta ini secara keseluruhan, saya jadi berpikir, ternyata selama enam jam tadi, saya duduk di dalam akuarium besar ya. Hehehe. Ya karena baru bisa memperhatikannya pas sudah turun. Pas tadi naik, kan ga sempat karena terburu-buru. Apa pun itu, terobosan yang dilakukan oleh PT KAI ini patu diajungi jempol. Keren. Nanti mungkin kita coba kelas Luxury? atau Suites? atau kita sewa gerbong wisata sekalian?

 



Share:

Monday 16 October 2023

Menuju Atap Jawa Barat

 





Dalam perjalanan kehidupan yang tak pasti, kita berjalan di sepanjang jalan yang luas dan terbuka. Setiap langkah membawa cerita yang berbeda, penuh dengan kebahagiaan, kesedihan, dan keajaiban yang tak terhitung. Kita lahir ke dalam dunia yang misterius, seperti kanvas kosong yang siap diisi dengan warna-warna cerita. Kita belajar, tumbuh, dan berkembang seiring waktu, menghadapi rintangan, tantangan, dan peluang yang datang. Di antara sorot matahari terbit dan terbenam, kita mengalami cinta, persahabatan, dan hubungan yang mendalam. Kita merasakan kegembiraan dalam tawa dan senyum, dan mengatasi duka dalam air mata yang tumpah. Kehidupan adalah perjalanan yang menakjubkan, dengan puncak-puncak kebahagiaan dan lembah kesedihan. Kita belajar dari pengalaman dan kesalahan yang kita buat, dan tumbuh menjadi versi terbaik dari diri kita sendiri. Kita tak pernah tahu apa yang akan datang besok, namun kita berdiri teguh dengan harapan dan keyakinan. Karena dalam setiap sajak kehidupan yang kita tulis, kita menemukan arti sejati dan makna yang mendalam. Maka, nikmatilah setiap saat dalam perjalanan ini, hargai keindahan dalam hal-hal kecil yang sederhana. Karena kehidupan adalah hadiah yang luar biasa, penuh dengan keajaiban yang tak terhitung dan tak ternilai.






Ciremai, 8 Oktober 2023





Share:

Monday 25 September 2023

Balige: Menikmati Toba Lebih Dekat


Akhirnya, salah satu destinasi yang ingin saya kunjungi, tercapai juga. Yup, Danau Toba di Sumatra Utara. Danau Toba merupakan danau vulkanik terbesar di dunia. Danau dengan panjang sekitar 100 kilometer dan lebar 30 kilometer ini merupakan kaldera gunung berapi Toba yang meletus sekitar 74.000 tahun yang lalu.


Untuk mencapai Danau Toba, kita bisa menggunakan bandar udara Sisinga Mangaraja XII, yang terletak di kecamatan Siborong-borong. Meskipun tidak begitu besar, bandara ini merupakan bandara internasional yang memiliki penerbangan langsung ke luar negeri.


Kabupaten Toba sendiri merupakan salah satu kabupaten yang mengelilingi danau Toba. Sebelumnya, kabupaten ini bernama kabupaten Toba Samosir yang merupakan hasil pemekaran dari kabupaten Tapanuli Utara pada tahun 1998 lalu. Kemudian, kabupaten Samosir juga dimekarkan dan diresmikan pada tahun 2004. Sehingga sekarang kabupaten Toba dan kabupaten Samosir menjadi dua kabupaten yang berbeda.


Kalau mengunjungi suatu daerah, tentu belum lengkap kalau tidak mencoba kuliner khas daerah setempat. Nah, salah satu makanan khas daerah Toba adalah Mi Gomak. Tekstur mi dari mi gomak ini agak mirip dengan Mie Aceh. Bentuk minya agak besar seperti pasta Italia. Mi Gomak dapat dinikmati dengan kuah atau tanpa kuah.
Makanan lain yang wajib dicoba adalah Dengke Mas Naniura. Naniura merupakan makanan yang menggunakan ikan mas atau ikan mujair sebagai bahan utamanya. Naniura berarti dimasak tidak menggunakan api. Memang, ikan yang disajikan tidak dimasak dengan api, namun ikan tersebut "matang" karena fermentasi rempah-rempah dan bumbu yang digunakan, utamanya Andaliman, atau lebih dikenal dengan nama Merica Batak. Meski tidak dimasak, naniura tidak berbau amis dan tetap enak dimakan.






Share:

Tuesday 8 August 2023

Pulang


Beberapa waktu yang lalu, saya tak sengaja melihat buku ini di salah satu etalase toko buku terkenal. Sampulnya menarik perhatian saya untuk mengambilnya dan membuka bagian dalam buku tersebut. Wah ternyata buku lama dan ini merupakan cetakan keduapuluh dua. Lalu saya lanjut membaca riviu di bagian belakangnya. Menarik. Dibeli deh. Mungkin dah agak telat ya, tapi tak mengapa, kita riviu sajo. Oya, jangan tertukar dengan karyanya Tere Liye dengan judul yang sama ya...


Novel ini ditulis oleh Leila S Chudori, seorang jurnalis dan juga penulis yang pernah meraih Southeast Asian Writers Award di tahun 2020 lalu. "Pulang" merupakan novel yang mampu membawa pembaca ke dalam perjalanan melintas waktu dan ruang melalui berbagai macam karakter yang beragam dan menarik. Banyak peristiwa sejarah yang diceritakan novel ini. Utamanya lanskap politik tanah air di tahun 60-an di mana saat ini arah politik Indonesia condong ke arah kiri.


Dalam novel ini diceritakan bagaimana kehidupan para aktivis dan keluarga mereka dalam pengasingan. Kita akan dibawa melintasi beberapa dekade dan melintasi beerbagai macam tempat mulai dari Jakarta hingga Paris. Kita akan terbenam dalam kompleksitas kesedihan, kemenangan, dan kehidupan karakter-karakternya. Rumitnya hubungan keluarga, kenangan, dan pencarian identitas diri menjadi inti dari karya ini.


"Pulang" bukan sekadar kisah perjuangan politik; ia juga merupakan eksplorasi mendalam tentang cinta, ketabahan, dan semangat tak tergoyahkan manusia. Keahlian Chudori terletak pada kemampuannya untuk menyatukan sejarah dengan fiksi, dengan lancar menggabungkan ranah personal dan politik, menciptakan kain cerita emosi yang menggugah pembaca. Novel ini juga mampu mengajak pembaca merenungkan tema tentang rumah, identitas, dan pengorbanan yang dibuat demi prinsip. 


Share:

Sunday 2 July 2023

Kedinginan di Rengganis

 


Asiiiik, kami camping lagi. Setelah sekian lama tidak menikmati alam bebas bersama anak-anak, akhirnya akhir pekan kemaren (24 - 25 Juni 2023) kesampaian lagi. Kali ini kami kembali ke daerah Rancabali, Ciwidey, Bandung Selatan, tepatnya di Rengganis Campsite. Lokasinya cukup dekap dengan Situ Patenggang. Tempat camping ini relatif baru dan mereka menawarkan suasana ala ala Korea-kata iklannya di medsos sih.

Seperti biasa, kami harus booking jauh-jauh hari untuk mendapatkan tempat di sini, dan karena kami ingin bawa tenda sendiri, maka kami hanya menyewa lahan saja. Untuk itu, kami cukup membayar IDR 300,000 saja. Sudah termasuk listrik, parkir, dan toilet. Di keterangan awal, ukuran per kavlingnya 4x6 meter, kenyataannya lahannya belum ada kavling-kavlingnya, jadi bebas. Hehehe. Kalau pun dikavling, lahannya cukup luas dan cukup banget untuk tenda kami tipe Arpenaz 4.2.

Biasanya kami akan datang di perkemahan pukul 12 siang, agar punya waktu banyak bermain di lokasi di sore hari. Namun, hari itu si Tengah ada acara perpisahan kelas, jadi terpaksa kami berangkat agak sorean. Jam setengah tiga kami baru mulai perjalanan, dan sampai di lokasi sekitar pukul setengah lima. Sepanjang perjalanan dari Ciwidey menuju Rengganis, kami dihadiahi pemandangan hijau menyejukkan mata. Indah sekali. 

Ketika sampai, memang sudah agak sore. Dari parkiran ke kavling kami di Blok D, agak jauh. Untung ada bantuan dari petugas setempat yang sudah menyiapkan gerobak untuk membawa bawaan kami yang cukup banyak. Setelah semua barang diturunkan, saya langsung memasang tenda, flysheet, dan juga menyiapkan peralatan untuk tidur. Cukup banyak tenda lain di blok kami.


Malam di Rengganis cukup dingin ternyata. Hidung sampai meler. Ditambah suasana Blok yang cukup ramai, membuat saya susah tidur. Kebetulan, angin malam itu berhembus ke arah tenda kami. Jadi, asap api unggun juga sangat terasa. Cukup bikin sesak. Ditambah, penghuni tenda sebelah, tidurnya ngorok banget. Hahahahaha. Lengkap sudah. Oya, karena malam Minggu, ada live music gitu. Seru juga. Toilet di sini cukup bersih. Ada kamar mandi yang dilengkapi water heater juga. Pakai gas. Jadi bisa langsung panas, selama gasnya masih ada.


Suasana pagi cukup syahdu. Tenda kami menghadap ke perkebunan kol. Hijau. Menyejukkan mata. Spot yang bagus. Setelah beraktivitas di tenda dan jalan-jalan berkeliling lokasi, kami berkemas untuk siap-siap pulang. Kami meninggalkan Rengganis Campsite pada pukul 12 siang dan untuk membawa barang-barang, kembali kami dibantu oleh petugas meskipun tidak menggunakan gerobak karena gerobak hanya ada satu dan dipakai oleh pengunjung lain. So, sarannya, baiknya gerobaknya ditambah ya pak. 


Kami tidak langsung pulang, tapi lanjut jalan-jalan. Karena berada di daerah Rengganis, kami memutuskan untuk mengunjungi kawah Rengganis. Lokasinya sekitar 10 menit ke arah selatan. Di sini kami diberi penjelasan tentang beberapa tiket. Ada tiket ke kawah saja seharga IDR 15,000. Ada tiket kawah dan jembatan gantung seharga IDR 70,000, dan juga ada tiket VIP seharga IDR 100,000 yang mana kita bisa menikmati semua wahana-Kawah, Keranjang Sultan, dan Jembatan Gantung. Tiket VIP juga sudah termasuk tiket masuk ke Phinisi Resto di wilayah Glamping Lakeside. Mumpung masih suasana liburan dan ingin menyenangkan anak-anak, saya membeli tiket VIP. Berempat jadi IDR 400,000 ditambah IDR 5,000 untuk mobil. Lumayan. Lebih mahal ketimbang kempingnya. Hahahaha. 

Setelah parkir, kami langsung menuju ke jembatan gantung. Katanya, jembatan ini adalah yang terpanjang di Asia Tenggara. Jembatan ini membentang sepanjang 370 meter di atas ketinggian 75 meter. Ketiga melintas di atasnya, jembatannya cukup goyang, lumayan ngeri juga. Bagi kamu yang takut ketinggian, cukup menantang.


Setelah melintasi jembatan, tadinya saya ingin mengajak anak-anak untuk naik Keranjang Sultan. Tetapi karena antreannya sangat panjang, akhirnya kami lansung menuju kawah. Si Bungsu agak terganggu dengan aroma kawah yang sangat menyengat. Dia memang agak sensitif dengan bau-bauan. Tapi mereka cukup senang bisa menikmati hangatnya air kolam di daerah kawah. Dari ketinggian, kawah Rengganis cukup indah. Cukup banyak tempat yang bisa dijadikan spot foto.


Di wilayah kawah, kita hanya boleh berada di sana maksimal setengah jam, karena akan mengganggu kesehatan kalau terlalu lama di sana. Pulangnya kami kembali lewat jembatan, dan kali ini pengunjung sangat ramai. Angin pun bertiup cukup kencang sehingga jembatan sangat goyang ketika kami lintasi. Turis mancanegara cukup banyak sore itu. Terutama dari Malaysia. Ketika saya lewat, tak sedikit pengunjung yang teriak histeris dan bahkan ada sepasang suami-istri yang sampai mengatakan bahwa kalaupun nanti mereka mati, mereka akan mati berdua. Enta mereka serius atau tidak, entahlah. Setelag sampai di atas, kami makan di Kinara Resto. Menurut saya, untuk ukuran resto yang berada di tempat wisata, harga makanannya cukup murah dan rasanya pun enak.

Setelah kenyang, kami lanjutkan perjalanan ke Glamping Lakeside karena memang searah jalan pulang. Saya ingin si Bungsu mengunjungi tempat ini karena kedua kakaknya sudah pernah ke sini dulu. Di sini kami tidak terlalu lama. Melihat indahnya Situ Patenggang dari atas resto sebentar, lalu kami lanjutkan perjalanan pulang. Tidak lupa, saya sempatkan membeli buah Lontar di daerah Ciwidey. Tadinya ingin makan Durian lokal, tapi karena anak-anak tidak tahan dengan baunya, akhirnya saya mengalah. Tak apa, yang penting mereka senang.

Kemping kali ini cukup menyenangkan.



Share:

Monday 19 June 2023

TerWahoo Wahoo



Anak-anak saya, terutama yang cewek-cewek, sangat senang sekali bermain air, bukan berenang ya. Tapi lebih ke basah-basahan. Nyemplung. Frekuensi ke waterpark pun terbilang sering. Memang agak menurun sejak pandemi. 

Nah, beberapa waktu yang lalu, sebuah taman bermain air yang katanya terbesar di Jawa Barat baru saja dibuka. Wahoo Waterworld.  Berlokasi di Kota Baru Parahyangan, taman bermain ini memiliki luas total sekitar 10 hektar. Di sini terdapat 13 wahana yang dapat dinikmati mulai dari yang ekstrem sampai yang santai-santai.

Ketika kami ke sana, sedang libur lebaran memang, sehingga harga tiket saat itu cukup mahal, IDR 150,000, dan memang harga tiket untuk musim liburan saat ini pun, segitu. Saat itu, saya membeli tiket secara online melalui situs resmi Wahoo Waterworld. Benar saja, karena ketika akan sampai di gerbang masuk semua tiket diperiksa dan yang sudah memiliki tiket secara dipersilakan masuk sementara yang ingin membeli tiket di tempat harus gigit jari karena tiket sudah habis. Saat itu, tiket yang dijual memang terbatas.


Sampai di lokasi pukul 10 pagi, saya harus antri untuk menukarkan tiket dan menyewa gelang. Untuk gelang cukup satu saja per keluarga dengan melakukan deposit IDR 50,000. Jika ingin lebih, mungkin karena jumlah anggota keluarga yang ikut cukup banyak, maka kita bisa mendapatkan gelang tambahan dengan deposit IDR 50,000 per gelangnya. Untuk apa gelangnya? Gelang digunakan sebagai tiket masuk dan juga untuk pembayaran di beberapa gerai di dalam termasuk untuk penyewaan loker dan ban. Gelang tersebut dapat di-top up di mesin swa-layan atau pun di kasir suvenir. Setelah mendapatkan gelang, kami antri lagi untuk masuk, dan karena libur lebaran, antriannya cukup panjang meski pengunjung sudah dibatasi. Akhirnya saya masuk sudah pukul 11 pagi. Butuh 1 jam untuk antri tuker tiket dan antri masuk ke dalam. Mayan lelah juga. Sebetulnya, Wahoo sendiri buka sejak pukul 9 pagi. Jadi kalau ingin tidak terjebak antrian panjang, datanglah lebih awal.

Begitu masuk, saya langsung top-up gelang agar nanti bisa langsung digunakan. Oya, waktu itu maksimal top up hanya boleh IDR 300,000 dan saldo sisa serta uang deposit nanti pas pulang bisa di-refund. Kemudian ke ruang ganti sekaligus sewa loker untu menyimpan baju bersih dan tas. Tersedia dua loker, yang besar dan kecil. Tapi, yang ukuran kecil juga, sudah cukup besar ukurannya. Cukuplah untuk dua travel bag, backpack ukuran sedang, dan sandal. Biaya sewa yang kecil IDR 25,000, sedangkan yang besar IDR 35,0000. Lokernya lumayan canggih ya, jadi anda harus cermat untuk menekan tombol-tombolnya. Biasakan membaca hingga tuntas semua petunjuknya ya. 


Setelah semuanya selesai, langsung deh kami bermain air. Cuaca cukup bersahabat, meski sedikit gelap. Wahana pertama yang kami coba Rainfortress, si benteng hujan. Yup, anda serasa bermain di bawah hujan, dan ketika waktunya tiba, ada ember besar yang akan menumpahkan berliter-liter air. Di bagian ini juga terdapat luncuran yang cukup seru buat anak-anak. Airnya cukup dingin di sini. Pertama kena cipratan air, saya cukup kaget. Karena dingin.

Wahana selanjutnya yang kami coba adalah Abyss. Nah wahana ini cukup ektrem karena kita akan meluncur dari ketinggian 17 meter di lintasan sepanjang 120 meter. Sebelum sampai di kolam finis, kita akan melalui luncuran yang sangat curam lalu jatuh sebuah corong raksasa kemudian akan terombang ambing di dinding corong. Sensasi ketika meluncur di luncuran curam yang sangat menegangkan buat saya. Serasa jatuh dari ketinggian. Si kecil pun agak ketakutan saat melintasi luncuran ini. Oiya, di wahana ini kita menaiki ban dengan kapasitas maksimal 3 orang dan bannya sudah disediakan jadi tidak perlu sewa.

Selanjutnya kami makan siang. Karena tidak boleh membawa makanan dan minuman dari luar, kami bergerilya mencari makanan di beberapa gerai. Dan bertepatan pula saat itu turun hujan, sehingga semua wahana dihentikan. Pengunjung pun sangat ramai di area makan ini. Saya butuh waktu cukup lama untuk mendapatkan makanan yang saya inginkan. Kayaknya ini masih PR deh buat pengelola. Entah menambah jumlah gerai atau solusi lainnya. Fase makan siang ini cukup memberikan kesan negatif buat saya tentang  Wahoo ini. Oiya, di sini juga terdapat Mushalla ya. Jadi, meskipun berekreasi, ibadah juga masih bisa terlaksana.


Setelah hujan reda, dan wahana-wahana kembali dijalankan, kami berkeliling lagi mencoba area yang belum dicoba. Kami mencoba menikmati, bersantai, dan bermalas-malasan di Lazy River. Kolam sungainya cukup panjang dan arusnya cukup terasa. Jadi kita tak perlu mengayuh agar ban yang ditumpangi bergerak. Oiya, untuk wahana ini, kita perlu menyewa ban ya. IDR 50,000 untuk double dan IDR 35,000 untuk single, dan tentu saja bayarnya cashless pake gelang. Nanti akan diberikan gelang kertas yang tidak boleh hilang, agar kita bisa menggunakan bannya berulang-ulang. Juga bisa digunakan di kolam ombak.

Kemudian kami menikamati Wave Pool. Kolam ombak ini beroperasi setiap satu jam sekali. Biasanya akan ada pengumuman sebelum kolam obak dioperasikan. Untuk main di sini kita perlu menggunakan ban, tapi jangan khawatir, kita bisa menggunakan ban yang ada di dekat kolam dengan syarat menunjukkan gelang kertas yang tadi diberikan saat menyewa ban di Lazy River. Di kolam ombak ini tentu saja kita akan merasakan sensai dibuai ombak dengan enam pola ombak yang berbeda. Durasi ombaknya cukup lama sehingga sekali saja mencoba kita cukup puas. Tapi waktu itu, saya dan keluarga sampai tiga kali mencoba. Hahahaa. Seru memang.

Di dekat kolam ombak, ada Lagoon Pool dan Warm Pool. Airnya cukup hangat. Cuma kolam air hangatnya tidak terlalu luas sehingga ketika banyak orang di situ, jadi agak sesak. Anak-anak juga senang main di dua kolam ini karena memang tidak terlalu dalam. Oya, anak-anak juga cukup senang bermain di area Spalsh Zone. Di sini terdapat beberapa luncuran yang tidak terlalu tinggi jadi anak-anak yang tidak cukup berani mencoba wahana ektrem, bisa di sini saja. Lumayan lah ya.

Selain wahana-wahana yang sudah kami nikmati, ada beberapa wahana lain yang lebih seru sebenarnya. Namun, karena anak-anak tidak begitu berani, jadi kita skip. Padahal ayahnya pengen banget. Nunggu mereka gede dulu ya. Sekarang masih 10 dan 8 tahun. Mungkin klu sudah SMP atau SMA, pada berani mencoba Rocket Blast, Boomerango, Superbowl, dan Caterpillar. Anak-anak terutama si Bungsu agak takut setelah tadi naik wahana Abyss. Di sini juga ada Play Zone, di mana terdapat rumah pohon dan juga jembatan gantung yang tidak terlalu tinggi. Cukup seru juga buat anak-anak apalagi balita. 

Secara umum, kami lebih banyak menghabiskan waktu di Lazy Pool, Rainfortress, Warm Pool, dan Wave Pool. Karena memang cocok dengan usia anak-anak. Dan secara keseluruhan, Wahoo Waterworld merupakan lokasi yang sangat menyenangkan. Mungkin PR-nya tinggal meningkatkan layanan saat proses masuk, biar tidak makan waktu yang banyak serta pelayanan di gerai makanan. 

Satu lagi nilai plus Wahoo Waterworld ini adalah area sekitarnya yang instagramable banget. Yup, banyak spot menarik yang bisa digunakan untuk foto-foto. Seperti kapal-kapalan yang ada di depan pintu masuk, kemudian area dekat danau buatan. Dan yang pasti, karena berada di kawasan Kota Baru Parahyangan, tentu banyak tempat lain yang bisa dikunjungi seperti tempat makan, dan kalau tidak capek, bisa sekalian ke IKEA. Hahahaha... cuci mata.

Mau ke Wahoo lagi? Tentu saja.



Share:

c'est moi

Member of

1minggu1cerita