Welcome Benvenuto Assalamualaikum Bienvenue Selamat Datang hua-nyíng-gua-nglín Willkommen Bienvenido Sugeng-Rawuh hwangyong-hamnida Wilujeung-Sumping Welkom Velkommen Aloha Salamaik-Datang Sawasdee

Monday 11 January 2010

The Real Weekend

Ini cerita dan sejarah yang akan saya utarakan masih seputar Indonesia dimana didalamnya terdapat saya dan keluarga mungil saya yang baru berdiri sebulan setengah yang masih menumpang hidup di rumah mertua dan belum dikasih tanda-tanda bakal dikarunia anak.
Semenjak pernikahan saya yang baru seumur jagung hibrida B yang merupakan jenis jagung bibit unggul yang ketika panen memiliki biji besar, walah kok malah ngomongin jagung. Kembali ke Laptop. Jadi semenjak pernikahan, saya memang sudah mengalami Weekend alias akhir pekan sebanyak enam kali. Bahkan dua kali wiken terjadi saat masih cuti hanimun dan tiga kali selanjutnya adalah long weekend, alias akhir pekan kangen-kangenan. Namun, baru wiken kemarin saya merasakan nikmatnya berkahir pekan dirumah menemani istri melakukan aktivitas istri rumah tangga-read:bukan ibu rumah tangga karena belum jadi ibu.
Begini kronologisnya, weekend pertama setelah menikah adalah weekend keluarga. Kami baru saja menikah, dan masih ada saudara-saudara dari kampung yang masih di Bandung, jadi kami meluangkan waktu bersama mereka. Weekend kedua adalah weekend cape sepulang dari hanimun. Berhubung hanimunnya tidak seperti hanimun orang kebanyakan-yaitu dengan memilih paket bertualang ke tempat hiburan, instead of paket mesra-mesraan ke tempat romantis. Jadi, selama wiken kami hanya beristirohat. cape gitu lho.
Nah tibalah kita di wiken yang ketiga, ini adalah long wiken pertama karena Tahun Baru Islam. Asyik kan tiga hari ga masuk kerja. Harusnya kita bisa berleha-leha, tapi entah mengapa dan kenapa, kita tiada bisa menikmatinya kerana kita harus dan mesti melaksanakan tugas negara yang lebih mulia dalam rangka untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengisi saku celana. Dikeranakan oleh datangnya sebuah proyek Mahakarya yang turun dari langit yang mewajibkan seluruh aparat yang ada di P4TK IPA-kantor dimana saya dibayar-untuk melaksanakan tugas negara selama tiga hari penuh di sebuah Hotel di Lembang. Hotel yang namanya kedengaran seperti diambil dari bahasa Jepang itu memang sudah beberapa kali menjadi tempat lembaga ini menyelenggarakan kegiatan yang musti diselenggarakan di luar kota. Jadilah minggu ini kita bekerja.

Memasuki wiken keempat, wiken yang lebih panjang karena ada cuti bersama dan hari Natal.
Hari pertamanya kita tiada kemana. Cukup di rumah sahaja. Hari Jumat-hari yang saya prediksi Bandung bakal macet sekali karena banyaknya migrasi sesaat dari kota lain, saya dan Istri, kedua mitoha dan seorang adik ipar pergi nonton, kemana lagi kalau bukan ke tempat nonton paporit kami, VPJ, Varis Pan Japa. Kita nonton Sang Pemimpi. Sebetulnya kita dah nonton berdua, cuma karena Ibu mertua pengen banget nonton filmnya Miles tsb, jadi kami gak bilang kalau dah nonton. Biar gak kecewa gitu lho... Nah, sabtu minggunya kita kemana ya?? Kok lupa ya. Oya, Kita ke rumah mama di Kiaracondong. Kita menginap disana, mamah dan papah harus ke Bekasi, menghadiri pernikahan. Sedianya kami akan menginap sampai hari Minggu, tetapi karena Ibu mertua sakit dan kurang senak badan, maka saya memberikan titah kepada permaisuri hati untuk tetap tinggal dirumah menemani sang bunda. Saya menjalankan rencana awal dengan tetap menginap di rumah mama, karena beliau belum juga pulang dari Bekasi sementara adik perempuan saya yang cantik jelita tinggal di rumah sendirian. Itulah kali pertama kami pisah ranjang. PISAH RANJANG dalam artian yang sebenarnya. Tidak tidak seranjang dan tidak bisa meng-anu.
Minggu kelima sekarang. Tetap libur panjang kusabab tahun Baru. Kenapa ya tahun baru mesti tanggalnya dimerahin? Apa toleransi karena semalamnya bakal begadang dan besoknya bakal bangun siang, sehingga yang bekerja, sekolah kuliah, dll akan kesulitan? Hmm... aneh, tapi bagi saya sih, asik-asik aja, mayanlah, libur. Day Off. Buat saya malam tahun baru sama saja dengan malam-malam yang lain. Tidak perlu menunggu hingga pukul 24.00. Kalau ngantuk, ya tidur saja. Itulah yang saaya lakukan, Tidur. Cuaca pun mendukung, karena semenjak siang hingga malam, kota Bandung diguyur air dari langit. Jangan tanyakan itu air dari langit keberapa, karena saya tidak mengerti masalah itu, Tanyakan saja pak Pak Erly, Pak Kandi, Pak Yamin, Pak Erwin juga mestinya tahu. Pokoknya tanyakan saya pada teman-teman kantor saya yang pintar-pintar itu. Mereka mestinya tahu. Dan saran saya, jangan ikuti lagunya Ebiet karena bertanya pada rumput itu percuma, bisanya cuma goyang doang. Juga jangan bertanya pada Galileo, dah mati. R.I.P alias A.L.M. Nah, esoknya kita ke rumah mama lagi, karena memang begitulah. Ke rumah mamah, memakan satenya mama, yang dibikin untuk malam tahun baruan. Gaya euy si mama. Selain sate, juga ada jagung bakar yang tidak enak. Mama juga bilang begitu, tidak bagus jagungnya, tidak muda, tidak enank pokoknya. Sedangkan hari Minggunya kami mesti ke kantor. Ealadala, kok ke kantor lagi, piye toh iki...
Nah wiken kemaren yang notebene nya adalah wiken keenam, saya dan istri rumah sahaja. Sabtu-Minggu. Kerjaannya simpel. Makan, Tidur, EE & E*E, Makan lagi, Nonton TV, dan Main Game. Benar-benar menyenangkan. Saya menemani sang pujaan hati beres-bers rumah, mencuci, pokonya lagi mengerjakan pekerjaan rumah. Dua hari penuh kami begitu saja. Buat saya itu adalah hal yang menyenangkan. Ditemani hujan rintik-rintik, kami meghabiskan liburan akhir minggu ini dirumah. Inilah akhir pekan yang sesungguhnya. Itulah sebabnya, orang-orang lebih asyik menghabiskan waktu wiken dirumah (bisa juga jalan-jalan), dibandingkan harus lembur meski dibayar agak gedean, karena momen kebersamaan itu lebih tinggi nilainya dari hanya sekadar uang lembur. Kecuali uang lemburnya satu bulan gaji, itu mungkin bisa dipertimbangkan..hehehehe
Share:

Friday 8 January 2010

No Messages, No Missed Calls

Saya masih ingin bercerita tentang kehidupan setelah menikah. Menarik dan banyak serba serbinya. Jadi begini, sebelum menikah, saya termasuk sering men-charge ponsel saya karena sering dipake. Pulsa pun sering bengkak, belum juga sebulan dah harus beli pulsa lagi, padahal setiap kali beli pulsa, saya selalu membeli minimal IDR 50,000. Ya, namanya juga orang pacaran. Jadi sering nelpon, apalagi SMS. Hampir setiap saat SMSan. Pulsa akan lebih membengkak dan frekuensi penggunaan Ponsel akan lebih sering lagi apabila salah satu diantara kami dinas luar kota. Sudah dipastikan dompet selalu bobol buat pulsa.
Setelah selama sebulan ini, saya baru sekali mengisi pulsa, sampai saat ini masih tersisa banyak. Setiap hari, POnsel saya jarang bergetar dan berdering karena tidak ada yang SMS dan nelpon. Orang yang dulunya sering menelpon dan SMS, sekarang sudah serumah dengan saya. Jadi mu kirim kabar apalgi, wong tiap hari juga ketemu. Kadang-kadang saya kangen juga dengan masa-masa SMS seperti itu. Percaya gak, kita pernah SMSan sampai pukul tiga dini hari. Hanya SMSan. Tapi keuntungan kondisi sekarang adalah uang untuk pulsa bisa digunakan untuk kepentingan lain. Dengan berumah tangga, tentu kebutuhan akan meningkat sehingga sibutuhkan juga dana tambahan.
Share:

Thursday 7 January 2010

Irit, Pelit, atau Parasit

Kehidupan setelah menikah banyak berubah. Itu pasti. Semua orang mengalaminya. Saya pun demikian, dari yang dulunya apa-apa sendiri, sekarang sudah ada yang bantuin. Misalnya mau ke kantor, setelah selesai mandi, baju-celana-kaos dalam-cd semuanya sudah siap, tinggal pake; duuh enaknya. Semuanya serba sudah disiapin, begitu juga masalah makan. Semuanya tinggal nyuap. Tx ya beb.
Berhubung saya masih baru menikah, untuk sementara ini tinggal di PMI alias Pondok Mertua Indah. Selain alasannya nemenin mertua yang dirumah cuma tinggal berdua, alasan lain emang karena lum punya rumah sendiri alias kere. hehehe. Orang bilang sih, tinggal baren mertua kagak enak. Gak bebas lah, mertuanya judes lah. Apalah. Ini itu lah. Lah lah lah deh pokoke. Tapi saya bersyukur karena mertua saya baik plus jago masak. hehehehe. Berhubung sang pujaan hati baru bisa masak air, jadi makan ikut mertua dulu. Meskipun masakan Jawa dan saya orang Sumatra, masakan sang mertua cocok di lidah, pedas dan tidak manis. maknyooosh...
Akhir-akhir ini, untuk makan siang di kantor, saya lebih sering membawa bekal dari rumah (dari rumah mertua maksudnya). Bukannya pelit ngeluarin uang, tapi selain masakannya yang enak, juga bisa ngirit. hehehe. Sebelum menikah dulu, lebih sering makan siang di luar, lumayan, sekali makan bisa sampai IDR 20,000an gitu. Coba kalau sebulan, bisa ngirit banyak kan kalau bekal. Namun acara bekal-membekal ini tentunya tidak setiap hari dan tidak juga dipaksakan harus setiap hari. Selain karena setiap hari Rabu ada jatah makan bersama di Kantor, kita juga sering dapat makan dari kantor kalau ada rapat yang sampai siang belum kelar, lumayan juga kan ngirit. Selain itu, kalau tiap hari terus-terusan bekal, ntar malah jadi parasit sama mertua dong, walaupun beliau tidak keberatan sih..hehehe.
Share:

Wednesday 6 January 2010

New Year, New Life, New Beginning, New Hope

Hufffffffffff...dah lama ga ngeblog disini...kangen juga, kangen nulis-nulis lagi...
Sekarang dah tahun 2010, sudah sekitar tiga tahun umur blog ini. Dulunya blog ini dibuat untuk ajang Pedekate, setelah pedekate berhasil, rutinitas nulis disini jadi menurun. mungkin karena motivasinya salah kali ya, bukan karena pengen menulis dan mencurahkan isi hati tetapi karena ingin dibaca oleh "target" dan dikasih komen. hehehehe. Sekarang semuanya sudah berlalu, masa pedekate itu sudah tidak ada lagi, jadi ingin menimbulkan kembali hasrat untuk menulis. Kali ini bukan karena faktor darinluar tetapi benar2 menulis karena ingin menulis. semoga saja...

Awal tahun 2010 ini cukup banyak yang berubah dalam hidup saya. Tahun ini memasuki tahun keempat bekerja diinstansi pemerintah ini, semoga saja bisa naik pangkat tahun ini. Aamiin. selain itu, kehidupan pribadi juga sudah berubah. Sang target PDKT sekarang sudah sah menjadi mantan pacar tetapi boleh bobok bareng, hehehe. Yup, Saya berhasil menaklukannya, orang tuanya dan sekaligus menepis keraguan orang tua saya.
Peristiwa naas dimana kebujangan saya direnggut :) itu terjadi tanggal 29 Nov 09 yang lalu. Hari bersejarah itu alhamdulillah kami lalui dengan lancar. Tahun ini, benar-benar serba baru. Semuanya dimulai dengan hidup yang baru, semangat baru dan keluarga yang baru. Ya Allah, lingdungi keluarga kecil hamba, jadikanlah keluarga ini, menjadi keluarga yang Sakinah, Mawaddah dan Warrahmah, Aamiin. Beberapa foto pernikahan kami dapat dilihat disini. Tahun baru, Kehidupan baru, Awal yang baru dan Harapan yang baru.
Share:

c'est moi

Member of

1minggu1cerita