Welcome Benvenuto Assalamualaikum Bienvenue Selamat Datang hua-nyíng-gua-nglín Willkommen Bienvenido Sugeng-Rawuh hwangyong-hamnida Wilujeung-Sumping Welkom Velkommen Aloha Salamaik-Datang Sawasdee
Showing posts with label movie. Show all posts
Showing posts with label movie. Show all posts

Tuesday, 9 January 2024

Best Hindi Movies: My Opinion


 

Weekend kemaren punya cukup waktu yang panjang di rumah. Alhasil, dengan waktu lumayan panjang, saya sempatin deh nonton film. Pilihan film-film yang saya tonton cukup menarik: film India. Bollywood, acha acha... Hahaha...

Klu dibilang sebagai penggemar film India, engga juga. Tapi saya sudah tonton beberapa judul film India, dan cukup bagus, menurut saya. Temanya memang umumnya tentang cinta, tapi tidak semuanya dalam konotasi romansa. Ada cinta anak pada orang tuanya, cinta pada sesama, bahkan ada yang menggambarkan kecintaan kepada identitas seperti agama, suku dan bangsa. Beragam.

Film India pertama yang saya tonton secara menyegaja adalah Kuch-Kuch Hota Hai. Lejen banget ya. Saya masih SMA kelas satu saat Film itu booming. Teman kelas saya, cewek tentunya, memaksa saya untuk menonton film tersebut, karena bagus katanya. Akhirnya, saya dan beberapa orang teman nobar di rumah teman cewek tersebut. 

Bagus. Berbeda. Cukup menarik. Begitu kesan pertama saya setelah menonton Kuch-Kuch Hota Hai. Setelah film tersebut, hingga saat ini saya sudah tonton beberapa film India. Ga terlalu banyak juga, tapi lumayan lah. Mayoritas memang diperankan oleh Shahrukh Khan. 

Nah, dari beberapa film yang sudah saya tonton, berikut tujuh film India terbaik versi saya. Tujuh saja, karena referensi saya juga ga banyak dan saya suka angka tujuh. Hehehe. Saya urut dari nomor tujuh ya.

7. Hichki


Film ini dirilis tahun 2018, tapi saya baru tonton kemaren, pas libur panjang. Hehehe. Film ini dibintangi oleh Rani Mukherji, pemeran Tina di film Kuch Kuch Hota Hai. Sebenarnya ceritanya banyak kita temui di film-film lain sih. Ada guru baru, terus harus mengajar anak-anak "bermasalah" dalam satu kelas. Gurunya dijaili tapi tetap tegar. Lalu karena saking bermasalahnya, mereka mau dikeluarkan oleh pihak sekolah. Sang guru baru ingin mempertahankan anak-anak tersebut, guru lain menentang, namun akhirnya Guru baru berhasil membuat mereka "tidak bermasalah" lagi, dan akhirnya bisa membuat bangga sekolah karena prestasi mereka. Banyak kan ya film seperti itu. Hal yang menarik adalah sang guru, Naina Mathur, mengidap Tourette Syndrome. Sebuah penyakit yang membuat penderitanya melakukan gerakan atau ucapan yang berulang tanpa disengaja dan di luar kendali.  Nah di film ini sang pemeran utamanya selalu cegukan, hichki-bahasa Hindi yang dalam bahasa Indonesia berarti cegukan.

Menurut riviunya, film ini diproduksi dengan bajet yang tidak terlalu besar namun mampu menghasilkan keuntungan yang sangat tinggi. Di tahun rilisnya, film ini merupakan salah satu film India dengan pendapatan tertinggi, bahkan filim ini merupakan salah satu film India dengan pendapatan tertinggi sepanjang masa untuk kategori protagonis yang diperankan oleh perempuan. Wow.

6. Kabhi Khusi Khabie Gham


It's all about loving your parents. Begitu tagline dari film ini. Kalau diterjemahkan ke bahasa Indonesia, kira-kira terjemahan dari judulnya adalah 'kadang suka kadang duka'. Seperti cerita di filmnya yang bergantian antara suka dan duka. Secara umum, film ini menggambarkan cinta dalam keluarga. Cinta orang tua pada anaknya, cinta adik pada kakaknya, dan juga cinta akan tradisi.

Film ini merupakan satu dari beberapa kombinasi antara Sharukh Khan dan Kajol. Juga kombinasi antara Rahul dan Anjali. Menurut saya, Rahul dan Anjali begitu iconic. Sudah seperti Romeo dan Juliet, Samson dan Delilah, Rangga dan Cinta. Selain SRK dan Kajol, film ini juga menghadirkan Amitabh Bachchan dan istrinya Jaya Bachchan. Amitabh adalah Superhero-nya perfilman India. Sudah seperti Rhoma Irama di dunia Dangdut. Muncul juga Rani Mukherji, sebagai pelengkap segitiga Rahul dan Anjali seperti di film Kuch Kuch Hota Hai.

5. Kuch-Kuch Hota Hai


Hmmm...film ini. Di Indonesia sangat terkenal, bahkan hingga saat ini. Bahkan Shahrukh Khan pernah diundang hanya untuk lip sync lagu-lagu di film ini. Ada begitu banyak gubahan dan parodi lagu-lagu di film ini. Seperti yang saya bilang sebelumnya, ini adalah film India pertama yang saya tonton dengan menyengaja dan emang berniat untuk menonton sebuah film India, dari awal sampai habis. Sebelumnya, saya tentunya sudah pernah nonton film India, tapi di TV, dan sering kali bosan dan tidak selesai, karena memang bukan penggemar. Namun setelah menonton film ini, daftar film India yang sudah saya tonton jadi banyak. Lumayanlah lebih dari sepuluh. Hehehe...

Saya mungkin tak perlu cerita filmnya tentang apa, banyak orang sudah tahu tentang kisah cinta Rahul-Tina dilanjut dengan Rahul-Anjali. Tapi buat saya, yang paling berkesan dari film ini adalah siulan khasnya Rahul, dan cara tos-nya Rahul dengan Anjali. Sampai-sampai saya pernah mepraktekkannya dengan seorang teman ketika SMA dulu. Sekarang pun, saya mengajak anak perempuan saya untuk melakukan tos seperti itu. Dulu dia mau, sekarang udah engga. Ga tau kenapa 😁.

Satu lagi, menurut saya, "your best friend is your best lover". Jadi, mari berteman?

4. Slumdog Millionaire


Ini film India bukan sih? Setting dan pemerannya memang dari India, tapi klu kata wikipedia, ini adalah film Inggris. Sutradara, produser, dan Rumah Produksinya memang bukan dari India. Hmm..jadi masuk list ga ya. Serunya cerita ini karena seorang janitor di sebuah perusahaan telekomunikasi berhasil masuk sebagai peserta Who Wants To Be A Millionnaire versi India. Hebatnya, dia berhasil menjawab seluruh pertanyaan dan mendapatkan hadiah utama. Namun sebelum sampai ke pertanyaan terakhir, Jamal, nama pemeran utamanya, disiksa oleh Polisi karena dicurigai melakukan kecurangan. 

Film ini disertai dengan sebuah "kebetulan" yang terus menerus dimana setiap jawaban pertanyaan kuis, pernah dialami langsung oleh Jamal dalam hidupnya. Dengan alur maju-mundur, kita disajikan bahwa apa pun yang terjadi dalam hidup kita, selalu ada makna di dalamnya, entah kita sadari atau tidak.

Pertanyaannya, klu orang biasa-biasa terus dapat hadiah sebegitu banyak, kira-kira bakal ngapain ya? hehehe... Bakal banyak yang datang pinjem uang kayaknya ya. Hehe.. 

3. Pad Man


Selain Hichki, film ini juga baru saya tonton dan menurut saya film ini sangat bagus dan menarik. Klu dari judulnya, seperti film superhero ya. Tapi mungkin film ini bisa juga dikategorikan sebagai film Superhero sih, superheronya istri. Hehe. As the name suggest, the movie is about Pad. Sanitary pad to be exact. Yup. Pembalut.

Film ini menceritakan bagaimana perjuangan seorang suami untuk melakukan apa saja untuk membuat istrinya bahagia. Bagaimana sebuah niat baik berlawanan dengan tradisi. Tradisi akan ketabuan mengenai haid jika dibahas oleh kaum Pria. Di sisi lain, film ini juga memperlihatkan bagaimana tanpa edukasi formal yang cukup, Laxmi, nama tokoh utamanya, mampu menjadi inspirasi dengan kemampuan teknik yang ia miliki sehingga akhirnya dia memperoleh Padma Shri, salah satu penghargaan tertinggi yang diberikan pemerintah kepada masyarakat sipil.

Cerita film ini terinspirasi dari kisah nyata seorang sosial-entrepreneur dari Tamil-Nadu yang mampu menciptakan mesin pembuat pembalut sehingga harga pembalut menjadi sangat terjangkau di India, serta perannya dalam kampanye dalam meningkatkan kesadaran warga agar menjauhi praktik yang tidak higienis dalam menghadapi menstruasi.

2. 3 Idiots

Nah, ini sebuah film yang unik, lucu, dan cukup seru. Alur ceritanya maju mundur dan tokoh utamanya diceritakan dari sudut pandang orang lain. Lalu? ya lalu klu mau tau ceritanya, tonton saja. Atau baca di Wikipedia juga cukup. Hehehe. Tapi satu yang pasti, saya suka bagian endingnya. Plot twist.

Hal yang membuat saya terkesan adalah bagaimana seorang begitu ingin mendapatkan ilmu tanpa memperdulikan "cara"nya. Film ini juga memberikan kita inspirasi bahwa dengan pintar saja tidak cukup, tapi juga harus deilengkapi dengan nurani sehingga kita tidak menjadi Robot. 

All is Well.

1. My Name is Khan


Oke, secara rendapatan 3 Idiots jauh melebihi film ini, tapi saya sedikit memberikan kredit lebih untuk My Name is Khan. Film yang sarat pesan moral pasca tragedi 11 September. Tragedi teroris terbesar, dan Islam "dijadikan" tersangka. My Name is Khan and I am not a Terrorist. Begitu kalimat yang diucapkan Rizvan Khan saat ditanya namanya.

Selain pengulangan romantisme Shahrukh Khan dan Kajol, film ini juga menampilkan sisi menarik "cara hidup" seseorang penderita Asperger Syndrome, yang dimainkan dengan sangat baik oleh King Khan. Secara ringkas, Anda akan disuguhkan tentang Kisah Cinta, Islam, dan Autism dalam film ini.

So, itulah film India yang terbaik menurut saya. Dari sedikit referensi tentang film India yang saya punya, itulah tujuh terbaik. Diawali oleh seorang penderita sebuah penyakit, dan ditutup oleh sebuah cerita yang tokohnya juga menderita sebuah penyakit.

Film India, atau Bollywood, terlepas dari tarian dan nyanyiannya, juga sangat menarik klu dilihat dari alur ceritanya. Tak kalah dengan film atau Drama Korea yang kini marak. Bahkan "film India" ada juga yang produksi Hollywood.  

Pada akhirnya, apa pun genre film atau asal film yang Anda sukai, tidak jadi masalah karena menonton film yang tepat tidak hanya membuat Anda terhibur, tapi dapat juga menambah wawasan baik itu bahasa, budaya, sejarah, teknologi, dan lain lain.

Acha.


Share:

Thursday, 18 November 2010

Eat Pray Love: bukan review apalagi resensi (?)

ini film terbaru Julia Roberts yang dirilis di Indonesia, atau mungkin juga di dunia. Film yang diangkat dari novel berjudul sama karangan Elizabeth Gilbert yang juga merupakan kisah nyata sang penulis, ber-setting di tiga negara; Italia, India dan Indonesia.
di film ini, menceritakan perjalanan Liz Gilbert dalam pencarian jati dirinya. Dia pergi ke Itali untuk makan-makan, karena memang katanya untuk ukuran bule, Itali adalah surganya, padahal kalau dia tahu dan ma(h)u, dia bisa pergi ke Sumatra Barat untuk menemukan makanan yang lebih nikmat, atau ke Bandung. Jajanan di Bandung kan enak-enak. Gak kalahlah sama Itali. Disana ada Spaghetti, disini ada Mie Kocok, mirip-mirip lah. Mau makan pasta? tinggal beli pangsit goreng, kasih kornet deh (mirip ga??? ndak tau juga. Ndak suka pasta).
Trus dia pergi ke India buat nyari ketenangan. Beryoga, bersemedi, bertapa, atau apalah namanya. Padahal, dia juga bisa tuh, ikutan bertapa sama Ki Joko Bodo, atau Ki Gendeng Pamungkas, atau aki-aki lainnya yang namanya aneh itu. Lebih Mantaff.
Lalu destinasi ketiga adalah Bali. Gilbert Mencari Cinta di Bali atau tepatnya mungkin menemukan cinta. Hmmm... ada hubungan dengan film tentang gigolo Bali kah? tentu tidak. Disana dia bertemu jodoh ama bule lagi. pacaran, konflik, balikan lagi deh. Tapi kok jauh amat ya, nyarinya ke Bali, padahal di New York tempat asalnya juga banyak Bule, harusnya dia pacaran ama Bli-Bli yang di Pantai Kuta aja. hehehe. Ah, namanya juga jodoh. Ketemu mah bisa dimana we...
Tapi ada, hal-hal yang ingin saya protes sebetulnya. Ketika dia bilang mau pergi berkelana itu, dia bilangnya gini klu ndak salah, "I'm going to Italy, India and Bali." What???? Bali, It is supposed to be Indonesia. Haloooo, Bali itu adanya di Indonesia. Persepsi inilah yang sebenarnya harus diperbaiki. para bule pelancong itu taunya, Bali, bukan Indonesia. Klu Bu Gilbert bilang dia mau ke Rome, then New Delhi, lalu ke Bali, itu sih oke walaupun sebenarnya dia harusnya bilang, Denpasar, tapi mendinglah.
lalu ada lagi yang mau saya protes, pas Ketut Liyer ngobrol ma Liz, masak dia bilang Liver sih buat Hati instead of Heart. masa sih dia bilang gitu? kalaupun dia bilang begitu, harusnya Liz tidak mengerti, masa bule ngerti sih Hati = Liver maksudnya Heart??? tapi ntah iya ntah ndak, yang jelas, itu menunjukan orang Indonesia ga bisa coro English, padahal kan ga gitu-gitu amat ya. Palagi orang Bali. Kan pada jago tuh.
Tapi ada juga yang bikin saya kagum, karena saya mengerti kata-kata Scaffolding. Walaupun dalam konteks yang berbeda, setidaknya saya memahami apa itu scaffolding dalam hal teaching strategy. Thanks.
Last, However, I like the movie, and Julia Roberts, of course. and also Christine Hakim, is she minangnese??? o nope, She was born in Jambi. at least She is from Sumatra.
Share:

Tuesday, 9 October 2007

Pak Jalal

Biasanya, setiap ramadhan datang, tivi-tivi swasta berlomba-lomba menyiarkan acara untuk menemani waktu sahur. Tahun-tahun sebelumnya acara-acara yang paling banyak diminati moleh pemirsa adalah program-program yang menampilkan para pelawak. hampir di seluruh stasiun tivi ada wajah-wajah ngocol. Biasanya saya juga menonton acara serupa. Tahun ini, diawal ramadhan saya pun senang menyatron program menghibur tersebut. Vincent dan Desta (Tv7) adalah host kesukaan saya dan adek-adek.
Nah, beberapa waktu lalu, mba' dewi senang bercerita tentang tontonan kesukaannya, Sinekuis PPT di SCTV-awalnya saya juga sempat menonton cuma karena tidak begitu tertarik (sinetron sih), saya lebih suka memilih acara lain- saya jadi penasaran seperti apa sih sinetronnya. Nah, setelah menonton beberapa kali-walaupun tidak selalu dari awal dan sampai habis-ternyata sinetronnya lumayan juga. Kocak dan mendidik.
Dari sekian banyak karakter, Pak Jalal adalah tokoh favorite saya. Orang kaya yang nyeleneh. Baik tapi menyebalkan umat se-PPT. Tokoh yang diperankan oleh Jarwo Kwat (wakil presiden Republik Mimpi) sangat menggelitik. setiap kata-kata yang dia lontarkannya sangat "jujur". saking jujurnya membuat orang jadi gemas ingin memenggal lehernya- Udin dan Asrul khususnya. Walaupun suka melontarkan kata-kata pedas, sebenarnya pa Jalal orang kaya yang baik. Dia suka memberikan sebagian hartanya buat orang yang tidak mampu-Udindan Asrul yang paling sering kebagian- walaupun kadang-kadang karena dipanas-panasi orang lain.
Share:

Monday, 17 September 2007

Wicker Park

pernah nonton film ini ga? hmm... filmnya dah lama sih, dirilisnya tahun 2004 yang lalu. Ini adalah film drama psikologi tentang seorang pemuda yang sangat terobsesi mencari wanita yang sangat dicintainya. Wanita yang menghilang tiba-tiba. Sekitar dua tahun kemudian, Matt, yang dibintangi oleh Josh Hartnett, sekilas melihat Lisa, diperankan oleh Diane Kruger. Sejak saat itu ia mulai mencari tahu kenapa sang pujaan menghilang begitu saja. Dalam pencariannya, Matt terlihat seperti seorang penguntit yang sangat terobsesi, bahkan mirip seperti orang yang agak terganggu mentalnya.
Semua kerumitan terjadi karena ulah sahabat karib Lisa. Dia melakukan hal ini karena merasa lebih dulu melihat Matt. Jadi saat yang bersamaan ketika Alex (Rose Byrne) bertabrakan dengan Matthew, Matt sedang terpesona akan kecantikan Lisa melalui layar videonya. Kisah ini berakhir dengan pertemuan Matt dan Lisa di Wicker Park
Share:

Sunday, 6 May 2007

Hugh Grant

cewe' mana yang ga kenal sama actor ganteng ini, apalagi penikmat film komedi romantis. dia telah main di banyak film dan beberapa film tersebut sukses besar seperti Notting Hill, Bridget Jones's Diary, Love Actually, About A Boy dan yang terbaru Music and Lyric (katanya filmnya bagus lho- saya belum nonton- ceritanya ttg penyanyi 80-an yang nulis lagu buat penyanyi baru githu -Drew Barrymore- nonton yuuu). saya suka aktor yang mulai tampak menua tapi tetap ganteng ini bukan karena ketampanan wajahnya atau aktingnya melainkan karena logat British-nya yang kental. menurut saya aksen pria yang lahir di Hammersmith, London, 9 September 1960 ini sangat tipikal dan khas sekali. dia juga memiliki style yang 'keren' (in my oppinion of course) pada dialog-dialog yang dia ucapkan dalam film-filmnya. jika anda menonton film Love Actually, ada sebuah adegan dimana Grant (yang berperan sebagai Prime Minister) memberikan speech di depan presiden Amrik dan puluhan wartawan dimana saat itu dia mempertahankan kehormartan bangsanya. secara umum, walaupun dia sering terlibat insiden dalam kehidupan pribadinya (bahkan April lalu dia dilaporkan karena telah melakukan penyerangan terhadap Paparazzi di depan rumahnya), Hugh John Mungo Grant adalah salah satu aktor yang mesmerizing dalam setiap film yang dibintanginya.
Share:

from the movie Love Actually

When I get gloomy about the stay of the world, I think about the arrival gate at Heathrow airport. General opinions stated to make out million of the worlds had threat and greed. But I don’t see that, seems to me loves are everywhere. Often it’s particularly not dignified or newsally but it’s always there; fathers and sons, mothers and daughters, husbands and wives, boyfriends, girlfriends, old friends.

When the plane hit the twin towers, as far as I know, none of phone call from people on board sent messages of hate or offence, they are all messages of love. If you look for it, I’ve got snicky feeling that Love Actually is All Around.

Share:

Tuesday, 1 May 2007

Naga Bonar jadi Dua

film yang satu ini benar-benar pol! gila keren abis! tampaknya setelah AADC, baru kali ini ada film Indonesia yang terasa beda. selain lucu, film ini juga mengandung unsur nasionalisme, unsur sportifitas yang kental dan hubungan bapak-anak yang begitu erat. wah gue banget lah ni film. hehe. satu hal yang menurut saya menarik adalah kata-kata yang khas seperti, "Apa kata dunia", atau "sudah kubilang jangan bertempur, bertempur juganya kau, mati kan kau, dimakan cacing kau sekarang" dan "Bengak kali kau", nah yang terakhir ini mungkin sangat spesial, karena sangat mengerti betul maksud kata ini, secara gue orang sumatra gitu lho...
karena begitu tertariknya, saya nyampe nontonnya dua kali dalam rentang waktu yang berdekatan...hehe...
Ah, ini Medan Bung!
Share:

c'est moi

Member of

1minggu1cerita