Welcome Benvenuto Assalamualaikum Bienvenue Selamat Datang hua-nyíng-gua-nglín Willkommen Bienvenido Sugeng-Rawuh hwangyong-hamnida Wilujeung-Sumping Welkom Velkommen Aloha Salamaik-Datang Sawasdee

Monday 29 November 2010

Setahun Sudah

Hari-hari ku tiada sepi lagi
Siang dan malamku tak pernah sunyi
canda dan tawamu mengiasi hidup ku kini
setahun sudah, sayang.

tak pernah kubayangkan hidupku kan segembira ini
tak pernah kusangka aku begitu kan bahagia
tak pernah juga ku menduga semuanya begitu indah
setahun sudah, sayang.

Aku selalu mengingat hari itu
Ikrar dan janji itu lantang kuucapkan tiada ragu
dihati kujabat tangan ayahmu, kini ayah kita
setahun sudah berlalu, sayang.

Setahun sudah sayang,
dan aku ingin(meminjam kalimat Chairil Anwar)
hidup seribu tahun lagi bersamamu, sayang.


*) Semoga setiap langkah kita selanjutnya selalu dalam lindungan Allah SWT semoga perjodohan ini, kekal abadi kelak dan kita dipertemukan kembali di syurga. Aamiin.
Share:

Wednesday 24 November 2010

Teori Batman vs Teori Alam Semesta

Beginilah jadinya bila anda menikah sama kawan sendiri. Tiap hari becanda terus. ejek-ejekan (tentunya dalam konteks mesra2an). Saya suka bilang ke istri, "duh lemu ne... (duh gendutnya- saya bilang begitu berhubung sang terkasih sedang hamil)". Dia juga suka bilang, "si uda jeleknya... (tentu saja dia berbohong ^_^)". Nah, yang semacam itu sering terjadi. Tentu saja itu membuat kita berdua tersenyum, membuat hidup kita indah.

Lalu, datanglah sebuah kejadian. Dikarenakan saya gak pernah kalah ngomong sama beliau, lalu saya cari saja akal-akal biar menang terus. Jadi begini. Sebelum kita lanjutkan, saya punya tebak-tebakkan garing (sangat memungkinkan hadirin sekalian yang saya muliakan sudah mengetahui tebak2an ini- tebak-tebakkan ini sangat mempengaruhi jalannya cerita cinta ini... cie...cie...). Tebak-tebakkannya begini,

"siapa yang lebih bodoh, Superman atau Batman?" ----> Ya bodohan Batman, sama2 punya sayap, tapi ga bisa terbang.

"siapa yang lebih bodoh, Batman atau Robin?" ----> Ya bodohan Robin, udah tau Batman bego, masih aja diikutin. ^_^

Nah, kalau sang terkasih mengatakan, "ah si uda mah ga bisaeun, dasar teu bisaeun (sekali lagi, pasti dia berbohong)", langsung deh saya jawab, "berarti teu-bisaeun mana saya ma ayang, hehehehe???", dia langsung tersipu malu deh, karena sang terkasih tahu tebak2an Batman tadi. Nah, ketika si ayang cantique bilang, "ayang kan pinter", kembali sang terkasih kalah karena saya bilang, "pinteran siapa, ayang sama saya??". hehehe tentu saja jawabannya saya lebih pinter karena bisa nyari istri yang pinter.

Kemudian kejadian kebalikannya terjadi. Suatu malam saat sedang berduaan saja terjadi percakapan dan saya bilang, "...... nah, saya kan pinter yang, cakep, baik (nah yang ini saya jujur lho mengatakannya)", lalu tiba-tiba si ayang cantique mau mempraktekan teori Batman, dia bilang, "berarti......", belum selesai dia ngomong sudah saya potong, "berarti ayang beruntung. Gini Yang, Allah tu Maha Adil. Dia mencipatakan apa-apa di dunia ini berpasang-pasangan. Kiri dan Kanan, Kaya dan Miskin. Nah, begitu pun kita. Saya yang pinter, dijodohkan dengan ayang yang ......", belum selesai saya ngomong, sambil tersenyum dia meneruskan sendiri, "bodoh gitu maksudnya, jadi ayang yang item sama uda yang putih....". Mendengar itu saya langsung ketawa. Guling guling... hahahaha... si ayang cantique pinter dan lucu itu mengerti maksud saya. Maka malam itu terciptalah teori kita berdua. Teori alam semesta. teori Batman aplikasinya buat si ayang cantique, teori alam semesta aplikasinya buat saya. Hehehehe....

Saya memang gak pernah kalah ngomong lawan si ayang cantique. Ayang surayang, I Love You.

Share:

Thursday 18 November 2010

Eat Pray Love: bukan review apalagi resensi (?)

ini film terbaru Julia Roberts yang dirilis di Indonesia, atau mungkin juga di dunia. Film yang diangkat dari novel berjudul sama karangan Elizabeth Gilbert yang juga merupakan kisah nyata sang penulis, ber-setting di tiga negara; Italia, India dan Indonesia.
di film ini, menceritakan perjalanan Liz Gilbert dalam pencarian jati dirinya. Dia pergi ke Itali untuk makan-makan, karena memang katanya untuk ukuran bule, Itali adalah surganya, padahal kalau dia tahu dan ma(h)u, dia bisa pergi ke Sumatra Barat untuk menemukan makanan yang lebih nikmat, atau ke Bandung. Jajanan di Bandung kan enak-enak. Gak kalahlah sama Itali. Disana ada Spaghetti, disini ada Mie Kocok, mirip-mirip lah. Mau makan pasta? tinggal beli pangsit goreng, kasih kornet deh (mirip ga??? ndak tau juga. Ndak suka pasta).
Trus dia pergi ke India buat nyari ketenangan. Beryoga, bersemedi, bertapa, atau apalah namanya. Padahal, dia juga bisa tuh, ikutan bertapa sama Ki Joko Bodo, atau Ki Gendeng Pamungkas, atau aki-aki lainnya yang namanya aneh itu. Lebih Mantaff.
Lalu destinasi ketiga adalah Bali. Gilbert Mencari Cinta di Bali atau tepatnya mungkin menemukan cinta. Hmmm... ada hubungan dengan film tentang gigolo Bali kah? tentu tidak. Disana dia bertemu jodoh ama bule lagi. pacaran, konflik, balikan lagi deh. Tapi kok jauh amat ya, nyarinya ke Bali, padahal di New York tempat asalnya juga banyak Bule, harusnya dia pacaran ama Bli-Bli yang di Pantai Kuta aja. hehehe. Ah, namanya juga jodoh. Ketemu mah bisa dimana we...
Tapi ada, hal-hal yang ingin saya protes sebetulnya. Ketika dia bilang mau pergi berkelana itu, dia bilangnya gini klu ndak salah, "I'm going to Italy, India and Bali." What???? Bali, It is supposed to be Indonesia. Haloooo, Bali itu adanya di Indonesia. Persepsi inilah yang sebenarnya harus diperbaiki. para bule pelancong itu taunya, Bali, bukan Indonesia. Klu Bu Gilbert bilang dia mau ke Rome, then New Delhi, lalu ke Bali, itu sih oke walaupun sebenarnya dia harusnya bilang, Denpasar, tapi mendinglah.
lalu ada lagi yang mau saya protes, pas Ketut Liyer ngobrol ma Liz, masak dia bilang Liver sih buat Hati instead of Heart. masa sih dia bilang gitu? kalaupun dia bilang begitu, harusnya Liz tidak mengerti, masa bule ngerti sih Hati = Liver maksudnya Heart??? tapi ntah iya ntah ndak, yang jelas, itu menunjukan orang Indonesia ga bisa coro English, padahal kan ga gitu-gitu amat ya. Palagi orang Bali. Kan pada jago tuh.
Tapi ada juga yang bikin saya kagum, karena saya mengerti kata-kata Scaffolding. Walaupun dalam konteks yang berbeda, setidaknya saya memahami apa itu scaffolding dalam hal teaching strategy. Thanks.
Last, However, I like the movie, and Julia Roberts, of course. and also Christine Hakim, is she minangnese??? o nope, She was born in Jambi. at least She is from Sumatra.
Share:

Wednesday 3 November 2010

Maaf

Suatu sore ketika saya duduk di belakang meja kantor, sedang mencari sesuatu di dunia maya, bergetarlah hape saya, pertanda ada sms masuk. Ketika saya lihat, tidak ada nama pengirim, hanya nomor saja. Hmm.. saya tidak mengenalnya. Lalu saya baca;
0812143xxxx : Aslkm maaf mengganggu saya surah*** dari bandung, kalau tidak keberatan saya mau menghubungi bapak jam berapa saya bisa nelepon. Trimaksih

[fikir saya, ah dari siapa pula ni sms. Sales bank kali ya. tapi saya balas saja.]

saya : Waalaikum salam. Maaf, bapak surah*** mana ya? Ada apa ya?
0812143xxxx : Maaf kebetulan saya diberi tugas p4tk ipa monev ke kab binjai bersama bapak (dikirim dua kali)

saya : [panik... monev??? kok saya ga tahu... duh disuruh monev??? pengen sih, tapi kan harus kuliah. duuh... gimana dong. lalu saya mencari info apakah saya memang pergi monev ke luar kota. dan ternyata benar. bukan ke Binjai, tapi Banggai, Sulawesi Barat (?). Jauhnya].

saya : Oiya, pak. Maaf, sy jg baru tau. Sepertinya sy ga bisa berangkat dan kemungkinan akan diganti. Nanti saya forwardkan no. Telp kawan sy tsb k bapak.
0812143xxxx : Trimakasih. Maaf mengganggu

setelah dibaca berulang-ulang, lucu juga, banyak kata maaf nya. kayak Mpok Minah aja... hehehe...

Share:

Friday 29 October 2010

Lagu Siul (Chairil Anwar)

Laron pada mati
Terbakar di sumbu lampu
Aku juga menemu
Ajal di cerlang caya matamu
Heran! ini badan yang selama berjaga
Habis hangus di api matamu
‘Ku kayak tidak tahu saja.
II
Aku kira
Beginilah nanti jadinya:
Kau kawin, beranak dan berbahagia
Sedang aku mengembara serupa Ahasveros

Dikutuk-sumpahi Eros
Aku merangkaki dinding buta,
Tak satu juga pintu terbuka.

Jadi baik kita padami
Unggunan api ini
Karena kau tidak ‘kan apa-apa,
Aku terpanggang tinggal rangka

25 November 1945

Share:

Serba Serbi S2

Melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi merupakan impian banyak orang. hampir setiap orang ingin sekolah tinggi, tentu dengan berbagai harapan. Begitupun saya. Alhamdulillah, saya dapat melanjutkan sekolah ke tingkat magister di sebuah Universitas di kota Bandung. Alhamdulillahnya lagi, kantor saya yang baik hati bersedia membiayai semua keperluan kuliah. Baik banget tuh kantor.
Kuliah di pascasarjana, tentu saja berbeda dengan kuliah ketika sarjana dulu. Secara usia, rata-rata mahasiswanya sudah bekerja semua. Saya sih menyebutnya, kelas dewasa. Dari segi materi, tentu saja bobotnya lebih, pun begitu dengan metode mengajar para dosennya. Seringkali kita harus mencari sendiri maksud sebenarnya dari materi yang diajarkan. Sang dosen biasanya hanya mengantarkan ke pintu gerbangnya, sisanya kita harus berusaha sendiri untuk mencari tahu.
Satu lagi hal yang unik adalah masalah kehadiran. Oke, di sarjana pun aturan ini ada, setiap mahasiswa harus memenuhi persyaratan 80% kehadiran untuk bisa ikut ujian akhir. Nah, di pasca ternyata aturan yang begitu juga ada (di Universitas saya lho ya, di tempat lain, entahlah...). Saya kira, kuliah di pasca tidak mementingkan yang begituan, yang penting kita mengerti dan memahami mengenai materi kuliah yang kita ambil. Berhubung dosen di pasca sebagian besar sudah 'professor', tentu jadwal mereka sangat padat. Sehingga, seringkali mereka absen dari kelas. Dengan alasan sedang keluar kota, ada kerjaan lain yang penting ataupun sedang ada rapat. Nah, kalau begini bisa diartikan kuliah S2 sama dengan kuliah sangat mandiri. Asupan dari sang profesor sangat minim, sementara mahasiswa dengan pengetahuan yang dimilikinya dituntut untuk dapat memahami hal yang sesungguhnya sulit mereka pahami. Lalu, buat apa bayar kuliah mahal kalau memang semuanya harus dicari sendiri? kita juga butuh penjelasan lebih lanjut dari ahlinya.
Kembali ke masalah absen. Jika hal ini terjadi pada sang profesor, misalnya dari 8 pertemuan, beliau hanya sanggup hadir 4 kali (hanya 50% saja), apakah ada konsekuensi khusus??? misalnya, mahasiswa dapat nilai cuma-cuma B- tanpa harus berusaha, yang berusaha dapat lebih. Atau konsekuensi lainnya. Nyatanya tidak! Yang ada paling make up class, itupun klu dosennya niat. Kalau tidak, ya gone with the wind deh...
Nah, saat ini saya sedang duduk di lantai dua Universitas yang (akan mungkin) saya cintai ini, datang kepagian karena memang seharusnya ada kuliah, namun sayang beribu sayang, sang dosen tiada datang. Jam selanjutnya saya ada kuliah lagi. Grammar. Buat saya, grammar sama dengan Kalkulusnya orang matematika. Ribet tapi menyenangkan. Tapi, jauh-jauh hari sang dosen sudah menyatakan ketidaksanggupannya untuk menghadiri kelas hari ini. Gosip yang beredar, hanya sang asdos yang akan mengawal kita buat progress test. Lalu setelah jumatan, ada kuliah lagi (seharusnya), tapi kembali kabar burung yang terpercaya menyatakan sang professor tidak akan hadir.
Lalu buat apa saya datang??? Ya buat memastikan bahwa gosip dan kabar burung itu bohong! tapi saya percaya, kabar itu BENAR. ono-ono ae...
Share:

Tuesday 26 October 2010

Aku (mau) Menulis (lagi)

wah..wah... klu melihat postingan erakhir, dah lebih dari 9 bulan ternyata blog ini diabaikan. kalau pada wanita, jangka waktu segitu dah bisa dapat anak satu nih... hihihi.
well, apa sih yang baru dari saya sekarang??? oya, ga boleh protes, blog ini memang buat narsis-narsisan saya.. hehehe.
sekarang, setelah hampir setahun menikah (genap setahun 29 nov nanti), alhamdulillah, istri saya dah hamil. sudah tiga bulan. horrreyyyy. kata dokter Irna yang baik, bebe nya dah tujuh senti sekarang. senangnya. memang sih, istri jadi lebih manja, seikit-sedikit alasannya, bebe yang pengen... tapi karena sayang istri, saya sih ga keberatan.
sekarang saya juga lagi sekolah di UPI. ngambil pendidikan bahasa inggris. orang-orang pada heran, kenapa saya ngambil jurusan itu, padahal saya bukan guru atau pun dosen. memang sih, sebagian besar teman-teman kuliah saya sekarang adalah dosen dan guru. alasan saya ngambil kuliah di UPI karena pas daftar bareng sama teman-teman kantor yang lain. hihihihi.. silly memang tp, itulah alasannya. walaupun agak aneh, sekarang saya ingin menikmati kuliah di UPI. pengen tahu ilmunya jadi pengajar. kan saya juga beerja di dunia pendidikan. saya tahu kalau dah lulus juga bisa ngelamar jadi dosen. dimanaaaa gitu. hehehe
wah, sebagai permulaan, segitu dulu. lots of things to tell. later on.
Share:

Monday 11 January 2010

The Real Weekend

Ini cerita dan sejarah yang akan saya utarakan masih seputar Indonesia dimana didalamnya terdapat saya dan keluarga mungil saya yang baru berdiri sebulan setengah yang masih menumpang hidup di rumah mertua dan belum dikasih tanda-tanda bakal dikarunia anak.
Semenjak pernikahan saya yang baru seumur jagung hibrida B yang merupakan jenis jagung bibit unggul yang ketika panen memiliki biji besar, walah kok malah ngomongin jagung. Kembali ke Laptop. Jadi semenjak pernikahan, saya memang sudah mengalami Weekend alias akhir pekan sebanyak enam kali. Bahkan dua kali wiken terjadi saat masih cuti hanimun dan tiga kali selanjutnya adalah long weekend, alias akhir pekan kangen-kangenan. Namun, baru wiken kemarin saya merasakan nikmatnya berkahir pekan dirumah menemani istri melakukan aktivitas istri rumah tangga-read:bukan ibu rumah tangga karena belum jadi ibu.
Begini kronologisnya, weekend pertama setelah menikah adalah weekend keluarga. Kami baru saja menikah, dan masih ada saudara-saudara dari kampung yang masih di Bandung, jadi kami meluangkan waktu bersama mereka. Weekend kedua adalah weekend cape sepulang dari hanimun. Berhubung hanimunnya tidak seperti hanimun orang kebanyakan-yaitu dengan memilih paket bertualang ke tempat hiburan, instead of paket mesra-mesraan ke tempat romantis. Jadi, selama wiken kami hanya beristirohat. cape gitu lho.
Nah tibalah kita di wiken yang ketiga, ini adalah long wiken pertama karena Tahun Baru Islam. Asyik kan tiga hari ga masuk kerja. Harusnya kita bisa berleha-leha, tapi entah mengapa dan kenapa, kita tiada bisa menikmatinya kerana kita harus dan mesti melaksanakan tugas negara yang lebih mulia dalam rangka untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengisi saku celana. Dikeranakan oleh datangnya sebuah proyek Mahakarya yang turun dari langit yang mewajibkan seluruh aparat yang ada di P4TK IPA-kantor dimana saya dibayar-untuk melaksanakan tugas negara selama tiga hari penuh di sebuah Hotel di Lembang. Hotel yang namanya kedengaran seperti diambil dari bahasa Jepang itu memang sudah beberapa kali menjadi tempat lembaga ini menyelenggarakan kegiatan yang musti diselenggarakan di luar kota. Jadilah minggu ini kita bekerja.

Memasuki wiken keempat, wiken yang lebih panjang karena ada cuti bersama dan hari Natal.
Hari pertamanya kita tiada kemana. Cukup di rumah sahaja. Hari Jumat-hari yang saya prediksi Bandung bakal macet sekali karena banyaknya migrasi sesaat dari kota lain, saya dan Istri, kedua mitoha dan seorang adik ipar pergi nonton, kemana lagi kalau bukan ke tempat nonton paporit kami, VPJ, Varis Pan Japa. Kita nonton Sang Pemimpi. Sebetulnya kita dah nonton berdua, cuma karena Ibu mertua pengen banget nonton filmnya Miles tsb, jadi kami gak bilang kalau dah nonton. Biar gak kecewa gitu lho... Nah, sabtu minggunya kita kemana ya?? Kok lupa ya. Oya, Kita ke rumah mama di Kiaracondong. Kita menginap disana, mamah dan papah harus ke Bekasi, menghadiri pernikahan. Sedianya kami akan menginap sampai hari Minggu, tetapi karena Ibu mertua sakit dan kurang senak badan, maka saya memberikan titah kepada permaisuri hati untuk tetap tinggal dirumah menemani sang bunda. Saya menjalankan rencana awal dengan tetap menginap di rumah mama, karena beliau belum juga pulang dari Bekasi sementara adik perempuan saya yang cantik jelita tinggal di rumah sendirian. Itulah kali pertama kami pisah ranjang. PISAH RANJANG dalam artian yang sebenarnya. Tidak tidak seranjang dan tidak bisa meng-anu.
Minggu kelima sekarang. Tetap libur panjang kusabab tahun Baru. Kenapa ya tahun baru mesti tanggalnya dimerahin? Apa toleransi karena semalamnya bakal begadang dan besoknya bakal bangun siang, sehingga yang bekerja, sekolah kuliah, dll akan kesulitan? Hmm... aneh, tapi bagi saya sih, asik-asik aja, mayanlah, libur. Day Off. Buat saya malam tahun baru sama saja dengan malam-malam yang lain. Tidak perlu menunggu hingga pukul 24.00. Kalau ngantuk, ya tidur saja. Itulah yang saaya lakukan, Tidur. Cuaca pun mendukung, karena semenjak siang hingga malam, kota Bandung diguyur air dari langit. Jangan tanyakan itu air dari langit keberapa, karena saya tidak mengerti masalah itu, Tanyakan saja pak Pak Erly, Pak Kandi, Pak Yamin, Pak Erwin juga mestinya tahu. Pokoknya tanyakan saya pada teman-teman kantor saya yang pintar-pintar itu. Mereka mestinya tahu. Dan saran saya, jangan ikuti lagunya Ebiet karena bertanya pada rumput itu percuma, bisanya cuma goyang doang. Juga jangan bertanya pada Galileo, dah mati. R.I.P alias A.L.M. Nah, esoknya kita ke rumah mama lagi, karena memang begitulah. Ke rumah mamah, memakan satenya mama, yang dibikin untuk malam tahun baruan. Gaya euy si mama. Selain sate, juga ada jagung bakar yang tidak enak. Mama juga bilang begitu, tidak bagus jagungnya, tidak muda, tidak enank pokoknya. Sedangkan hari Minggunya kami mesti ke kantor. Ealadala, kok ke kantor lagi, piye toh iki...
Nah wiken kemaren yang notebene nya adalah wiken keenam, saya dan istri rumah sahaja. Sabtu-Minggu. Kerjaannya simpel. Makan, Tidur, EE & E*E, Makan lagi, Nonton TV, dan Main Game. Benar-benar menyenangkan. Saya menemani sang pujaan hati beres-bers rumah, mencuci, pokonya lagi mengerjakan pekerjaan rumah. Dua hari penuh kami begitu saja. Buat saya itu adalah hal yang menyenangkan. Ditemani hujan rintik-rintik, kami meghabiskan liburan akhir minggu ini dirumah. Inilah akhir pekan yang sesungguhnya. Itulah sebabnya, orang-orang lebih asyik menghabiskan waktu wiken dirumah (bisa juga jalan-jalan), dibandingkan harus lembur meski dibayar agak gedean, karena momen kebersamaan itu lebih tinggi nilainya dari hanya sekadar uang lembur. Kecuali uang lemburnya satu bulan gaji, itu mungkin bisa dipertimbangkan..hehehehe
Share:

Friday 8 January 2010

No Messages, No Missed Calls

Saya masih ingin bercerita tentang kehidupan setelah menikah. Menarik dan banyak serba serbinya. Jadi begini, sebelum menikah, saya termasuk sering men-charge ponsel saya karena sering dipake. Pulsa pun sering bengkak, belum juga sebulan dah harus beli pulsa lagi, padahal setiap kali beli pulsa, saya selalu membeli minimal IDR 50,000. Ya, namanya juga orang pacaran. Jadi sering nelpon, apalagi SMS. Hampir setiap saat SMSan. Pulsa akan lebih membengkak dan frekuensi penggunaan Ponsel akan lebih sering lagi apabila salah satu diantara kami dinas luar kota. Sudah dipastikan dompet selalu bobol buat pulsa.
Setelah selama sebulan ini, saya baru sekali mengisi pulsa, sampai saat ini masih tersisa banyak. Setiap hari, POnsel saya jarang bergetar dan berdering karena tidak ada yang SMS dan nelpon. Orang yang dulunya sering menelpon dan SMS, sekarang sudah serumah dengan saya. Jadi mu kirim kabar apalgi, wong tiap hari juga ketemu. Kadang-kadang saya kangen juga dengan masa-masa SMS seperti itu. Percaya gak, kita pernah SMSan sampai pukul tiga dini hari. Hanya SMSan. Tapi keuntungan kondisi sekarang adalah uang untuk pulsa bisa digunakan untuk kepentingan lain. Dengan berumah tangga, tentu kebutuhan akan meningkat sehingga sibutuhkan juga dana tambahan.
Share:

Thursday 7 January 2010

Irit, Pelit, atau Parasit

Kehidupan setelah menikah banyak berubah. Itu pasti. Semua orang mengalaminya. Saya pun demikian, dari yang dulunya apa-apa sendiri, sekarang sudah ada yang bantuin. Misalnya mau ke kantor, setelah selesai mandi, baju-celana-kaos dalam-cd semuanya sudah siap, tinggal pake; duuh enaknya. Semuanya serba sudah disiapin, begitu juga masalah makan. Semuanya tinggal nyuap. Tx ya beb.
Berhubung saya masih baru menikah, untuk sementara ini tinggal di PMI alias Pondok Mertua Indah. Selain alasannya nemenin mertua yang dirumah cuma tinggal berdua, alasan lain emang karena lum punya rumah sendiri alias kere. hehehe. Orang bilang sih, tinggal baren mertua kagak enak. Gak bebas lah, mertuanya judes lah. Apalah. Ini itu lah. Lah lah lah deh pokoke. Tapi saya bersyukur karena mertua saya baik plus jago masak. hehehehe. Berhubung sang pujaan hati baru bisa masak air, jadi makan ikut mertua dulu. Meskipun masakan Jawa dan saya orang Sumatra, masakan sang mertua cocok di lidah, pedas dan tidak manis. maknyooosh...
Akhir-akhir ini, untuk makan siang di kantor, saya lebih sering membawa bekal dari rumah (dari rumah mertua maksudnya). Bukannya pelit ngeluarin uang, tapi selain masakannya yang enak, juga bisa ngirit. hehehe. Sebelum menikah dulu, lebih sering makan siang di luar, lumayan, sekali makan bisa sampai IDR 20,000an gitu. Coba kalau sebulan, bisa ngirit banyak kan kalau bekal. Namun acara bekal-membekal ini tentunya tidak setiap hari dan tidak juga dipaksakan harus setiap hari. Selain karena setiap hari Rabu ada jatah makan bersama di Kantor, kita juga sering dapat makan dari kantor kalau ada rapat yang sampai siang belum kelar, lumayan juga kan ngirit. Selain itu, kalau tiap hari terus-terusan bekal, ntar malah jadi parasit sama mertua dong, walaupun beliau tidak keberatan sih..hehehe.
Share:

Wednesday 6 January 2010

New Year, New Life, New Beginning, New Hope

Hufffffffffff...dah lama ga ngeblog disini...kangen juga, kangen nulis-nulis lagi...
Sekarang dah tahun 2010, sudah sekitar tiga tahun umur blog ini. Dulunya blog ini dibuat untuk ajang Pedekate, setelah pedekate berhasil, rutinitas nulis disini jadi menurun. mungkin karena motivasinya salah kali ya, bukan karena pengen menulis dan mencurahkan isi hati tetapi karena ingin dibaca oleh "target" dan dikasih komen. hehehehe. Sekarang semuanya sudah berlalu, masa pedekate itu sudah tidak ada lagi, jadi ingin menimbulkan kembali hasrat untuk menulis. Kali ini bukan karena faktor darinluar tetapi benar2 menulis karena ingin menulis. semoga saja...

Awal tahun 2010 ini cukup banyak yang berubah dalam hidup saya. Tahun ini memasuki tahun keempat bekerja diinstansi pemerintah ini, semoga saja bisa naik pangkat tahun ini. Aamiin. selain itu, kehidupan pribadi juga sudah berubah. Sang target PDKT sekarang sudah sah menjadi mantan pacar tetapi boleh bobok bareng, hehehe. Yup, Saya berhasil menaklukannya, orang tuanya dan sekaligus menepis keraguan orang tua saya.
Peristiwa naas dimana kebujangan saya direnggut :) itu terjadi tanggal 29 Nov 09 yang lalu. Hari bersejarah itu alhamdulillah kami lalui dengan lancar. Tahun ini, benar-benar serba baru. Semuanya dimulai dengan hidup yang baru, semangat baru dan keluarga yang baru. Ya Allah, lingdungi keluarga kecil hamba, jadikanlah keluarga ini, menjadi keluarga yang Sakinah, Mawaddah dan Warrahmah, Aamiin. Beberapa foto pernikahan kami dapat dilihat disini. Tahun baru, Kehidupan baru, Awal yang baru dan Harapan yang baru.
Share:

c'est moi

Member of

1minggu1cerita