Welcome Benvenuto Assalamualaikum Bienvenue Selamat Datang hua-nyíng-gua-nglín Willkommen Bienvenido Sugeng-Rawuh hwangyong-hamnida Wilujeung-Sumping Welkom Velkommen Aloha Salamaik-Datang Sawasdee

Friday, 29 October 2010

Lagu Siul (Chairil Anwar)

Laron pada mati
Terbakar di sumbu lampu
Aku juga menemu
Ajal di cerlang caya matamu
Heran! ini badan yang selama berjaga
Habis hangus di api matamu
‘Ku kayak tidak tahu saja.
II
Aku kira
Beginilah nanti jadinya:
Kau kawin, beranak dan berbahagia
Sedang aku mengembara serupa Ahasveros

Dikutuk-sumpahi Eros
Aku merangkaki dinding buta,
Tak satu juga pintu terbuka.

Jadi baik kita padami
Unggunan api ini
Karena kau tidak ‘kan apa-apa,
Aku terpanggang tinggal rangka

25 November 1945

Share:

Serba Serbi S2

Melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi merupakan impian banyak orang. hampir setiap orang ingin sekolah tinggi, tentu dengan berbagai harapan. Begitupun saya. Alhamdulillah, saya dapat melanjutkan sekolah ke tingkat magister di sebuah Universitas di kota Bandung. Alhamdulillahnya lagi, kantor saya yang baik hati bersedia membiayai semua keperluan kuliah. Baik banget tuh kantor.
Kuliah di pascasarjana, tentu saja berbeda dengan kuliah ketika sarjana dulu. Secara usia, rata-rata mahasiswanya sudah bekerja semua. Saya sih menyebutnya, kelas dewasa. Dari segi materi, tentu saja bobotnya lebih, pun begitu dengan metode mengajar para dosennya. Seringkali kita harus mencari sendiri maksud sebenarnya dari materi yang diajarkan. Sang dosen biasanya hanya mengantarkan ke pintu gerbangnya, sisanya kita harus berusaha sendiri untuk mencari tahu.
Satu lagi hal yang unik adalah masalah kehadiran. Oke, di sarjana pun aturan ini ada, setiap mahasiswa harus memenuhi persyaratan 80% kehadiran untuk bisa ikut ujian akhir. Nah, di pasca ternyata aturan yang begitu juga ada (di Universitas saya lho ya, di tempat lain, entahlah...). Saya kira, kuliah di pasca tidak mementingkan yang begituan, yang penting kita mengerti dan memahami mengenai materi kuliah yang kita ambil. Berhubung dosen di pasca sebagian besar sudah 'professor', tentu jadwal mereka sangat padat. Sehingga, seringkali mereka absen dari kelas. Dengan alasan sedang keluar kota, ada kerjaan lain yang penting ataupun sedang ada rapat. Nah, kalau begini bisa diartikan kuliah S2 sama dengan kuliah sangat mandiri. Asupan dari sang profesor sangat minim, sementara mahasiswa dengan pengetahuan yang dimilikinya dituntut untuk dapat memahami hal yang sesungguhnya sulit mereka pahami. Lalu, buat apa bayar kuliah mahal kalau memang semuanya harus dicari sendiri? kita juga butuh penjelasan lebih lanjut dari ahlinya.
Kembali ke masalah absen. Jika hal ini terjadi pada sang profesor, misalnya dari 8 pertemuan, beliau hanya sanggup hadir 4 kali (hanya 50% saja), apakah ada konsekuensi khusus??? misalnya, mahasiswa dapat nilai cuma-cuma B- tanpa harus berusaha, yang berusaha dapat lebih. Atau konsekuensi lainnya. Nyatanya tidak! Yang ada paling make up class, itupun klu dosennya niat. Kalau tidak, ya gone with the wind deh...
Nah, saat ini saya sedang duduk di lantai dua Universitas yang (akan mungkin) saya cintai ini, datang kepagian karena memang seharusnya ada kuliah, namun sayang beribu sayang, sang dosen tiada datang. Jam selanjutnya saya ada kuliah lagi. Grammar. Buat saya, grammar sama dengan Kalkulusnya orang matematika. Ribet tapi menyenangkan. Tapi, jauh-jauh hari sang dosen sudah menyatakan ketidaksanggupannya untuk menghadiri kelas hari ini. Gosip yang beredar, hanya sang asdos yang akan mengawal kita buat progress test. Lalu setelah jumatan, ada kuliah lagi (seharusnya), tapi kembali kabar burung yang terpercaya menyatakan sang professor tidak akan hadir.
Lalu buat apa saya datang??? Ya buat memastikan bahwa gosip dan kabar burung itu bohong! tapi saya percaya, kabar itu BENAR. ono-ono ae...
Share:

Tuesday, 26 October 2010

Aku (mau) Menulis (lagi)

wah..wah... klu melihat postingan erakhir, dah lebih dari 9 bulan ternyata blog ini diabaikan. kalau pada wanita, jangka waktu segitu dah bisa dapat anak satu nih... hihihi.
well, apa sih yang baru dari saya sekarang??? oya, ga boleh protes, blog ini memang buat narsis-narsisan saya.. hehehe.
sekarang, setelah hampir setahun menikah (genap setahun 29 nov nanti), alhamdulillah, istri saya dah hamil. sudah tiga bulan. horrreyyyy. kata dokter Irna yang baik, bebe nya dah tujuh senti sekarang. senangnya. memang sih, istri jadi lebih manja, seikit-sedikit alasannya, bebe yang pengen... tapi karena sayang istri, saya sih ga keberatan.
sekarang saya juga lagi sekolah di UPI. ngambil pendidikan bahasa inggris. orang-orang pada heran, kenapa saya ngambil jurusan itu, padahal saya bukan guru atau pun dosen. memang sih, sebagian besar teman-teman kuliah saya sekarang adalah dosen dan guru. alasan saya ngambil kuliah di UPI karena pas daftar bareng sama teman-teman kantor yang lain. hihihihi.. silly memang tp, itulah alasannya. walaupun agak aneh, sekarang saya ingin menikmati kuliah di UPI. pengen tahu ilmunya jadi pengajar. kan saya juga beerja di dunia pendidikan. saya tahu kalau dah lulus juga bisa ngelamar jadi dosen. dimanaaaa gitu. hehehe
wah, sebagai permulaan, segitu dulu. lots of things to tell. later on.
Share:

c'est moi

Member of

1minggu1cerita