Bahasa Inggris. Itulah kunci utama komunikasi di era
sekarang. Hampir semua hal terkini berbau bahasa asing yang dinyatakan sebagai
bahasa komunikasi dunia. Kemampuan berbahasa Inggris memang sangat
dituntut sekarang ini. Bagi siapa saja, termasuk guru. Nah, berbicara tentang
guru dan bahasa Inggris, saya punya pengalaman menarik beberapa waktu yang
lalu. Pengalaman ini saya peroleh di sebuah seminar Internasional yang
dihadiri oleh guru Sains terbaik dari Asia Tenggara-juga dihadiri oleh guru dan
pakar dari Jepang dan Amerika Serikat.
Seorang guru sains mempresentasikan makalahnya. Awalnya saya
tidak begitu mempedulikan. Memang awalnya saya sudah melihat poster yang
dimiliki bapak ini. Terdapat beberapa kesalahan, dan saya fikir, wajarlah.
Namanya juga bukan penutur asli. Setelah beliau menyelesaikan paparannya,
beliau menampilkan slide terakhir dari paparannya. Disinilah saya
tertarik dan agak geli juga. Disana tertulis, "Umpteen, Thank You".
Teman saya, Je,
sontak bertanya, "hmmm... umpteen...??? naon hartina eta teh ju? (Apa itu
artinya ju?". "duka atuh... urang ge karek apal. Teangan je di Google
(Ga tau... saya juga baru dengar. Coba dicari di Google)", begitu jawab
saya.
Dan setelah dicari, ternyata umpteen adalah
"Relatively large but unspecified in number: umpteen reasons; umpteen
guests." (sumber: http://www.thefreedictionary.com/umpteen).
Setelah membaca itu baru saya mengerti. "Ooooooo...", ucap saya pada
Je. Jadi artinya "sekian". Jadi maksud si Bapak tadi, Sekian
Presentasi saya, Terima kasih (beliau-atau mesin- terjamahkan dengan "Umpteen,
Thank you). Sontak saja saya ketawa... Jadi maksudnya itu. Hadew. *tepok
jidat... (memimjam istilah echiimuts). Si Bapak bermaksud mengatakan
Sekian (sampai sebegitu: ~ lah uraian mengenai teori baru ini, sumber:
www.kbbi.web.id), yang terjadi malah Sekian yang bermakna "sebanyak
itu (ini)". Padahal beliau cukup mengatakan, Thank you, atau
bisa mengganti umpteen dengan The End, That's All etc.
Saya ga tau apa komentarnya bule Amerika atau ibu-ibu dari Malaysia dan
Brunei atau kokoh dari Singapur. Ya, begitulah guru kita. Tapi, poin
positifnya, saya diperkenalkan dengan kosakata baru, Umpteen. Terima
kasih, Pak! Selain masalah Umpteen masih ada lagi kesalahan yang
bikin geli yang terjadi, seperti "Free Test" (maksudnya Pre-test),
"guided me with your fellings (maksudnya mungkin feeling).
So, karena memang sudah tuntutan zaman, bahasa Inggris
memang harus dikuasai dengan baik tidak hanya untuk guru-guru tetapi bagi siapa
saja yang tidak ingin tertinggal. Let's start to speak English!
4 Comments:
Ada satu hal lagi yang bikin ketawa... Di akhir kata ketika saya jadi moderator, saya menyerahkan acara ke Panitia, Bu Atik, dengan memanggilnya Mr. Atik (sumpeh spontan ga sengaja), akhirnya Bu Atik membalas dengan memanggil saya Mrs. Jey, wkwkwkwkwk
Ada satu hal lagi yang bikin ketawa... Di akhir kata ketika saya jadi moderator, saya menyerahkan acara ke Panitia, Bu Atik, dengan memanggilnya Mr. Atik (sumpeh spontan ga sengaja), akhirnya Bu Atik membalas dengan memanggil saya Mrs. Jey, wkwkwkwkwk
free test .... bikin sendiri soalnya, jawab sendiri, dan nilai sendiri ... bebas, free, hehe
@Je: Klu itu sih ga fatal, cuma slip tongue aja. Tapi yang umpteen dan free test, parah. hehehe
Post a Comment