Welcome Benvenuto Assalamualaikum Bienvenue Selamat Datang hua-nyíng-gua-nglín Willkommen Bienvenido Sugeng-Rawuh hwangyong-hamnida Wilujeung-Sumping Welkom Velkommen Aloha Salamaik-Datang Sawasdee

Sunday 2 July 2023

Kedinginan di Rengganis

 


Asiiiik, kami camping lagi. Setelah sekian lama tidak menikmati alam bebas bersama anak-anak, akhirnya akhir pekan kemaren (24 - 25 Juni 2023) kesampaian lagi. Kali ini kami kembali ke daerah Rancabali, Ciwidey, Bandung Selatan, tepatnya di Rengganis Campsite. Lokasinya cukup dekap dengan Situ Patenggang. Tempat camping ini relatif baru dan mereka menawarkan suasana ala ala Korea-kata iklannya di medsos sih.

Seperti biasa, kami harus booking jauh-jauh hari untuk mendapatkan tempat di sini, dan karena kami ingin bawa tenda sendiri, maka kami hanya menyewa lahan saja. Untuk itu, kami cukup membayar IDR 300,000 saja. Sudah termasuk listrik, parkir, dan toilet. Di keterangan awal, ukuran per kavlingnya 4x6 meter, kenyataannya lahannya belum ada kavling-kavlingnya, jadi bebas. Hehehe. Kalau pun dikavling, lahannya cukup luas dan cukup banget untuk tenda kami tipe Arpenaz 4.2.

Biasanya kami akan datang di perkemahan pukul 12 siang, agar punya waktu banyak bermain di lokasi di sore hari. Namun, hari itu si Tengah ada acara perpisahan kelas, jadi terpaksa kami berangkat agak sorean. Jam setengah tiga kami baru mulai perjalanan, dan sampai di lokasi sekitar pukul setengah lima. Sepanjang perjalanan dari Ciwidey menuju Rengganis, kami dihadiahi pemandangan hijau menyejukkan mata. Indah sekali. 

Ketika sampai, memang sudah agak sore. Dari parkiran ke kavling kami di Blok D, agak jauh. Untung ada bantuan dari petugas setempat yang sudah menyiapkan gerobak untuk membawa bawaan kami yang cukup banyak. Setelah semua barang diturunkan, saya langsung memasang tenda, flysheet, dan juga menyiapkan peralatan untuk tidur. Cukup banyak tenda lain di blok kami.


Malam di Rengganis cukup dingin ternyata. Hidung sampai meler. Ditambah suasana Blok yang cukup ramai, membuat saya susah tidur. Kebetulan, angin malam itu berhembus ke arah tenda kami. Jadi, asap api unggun juga sangat terasa. Cukup bikin sesak. Ditambah, penghuni tenda sebelah, tidurnya ngorok banget. Hahahahaha. Lengkap sudah. Oya, karena malam Minggu, ada live music gitu. Seru juga. Toilet di sini cukup bersih. Ada kamar mandi yang dilengkapi water heater juga. Pakai gas. Jadi bisa langsung panas, selama gasnya masih ada.


Suasana pagi cukup syahdu. Tenda kami menghadap ke perkebunan kol. Hijau. Menyejukkan mata. Spot yang bagus. Setelah beraktivitas di tenda dan jalan-jalan berkeliling lokasi, kami berkemas untuk siap-siap pulang. Kami meninggalkan Rengganis Campsite pada pukul 12 siang dan untuk membawa barang-barang, kembali kami dibantu oleh petugas meskipun tidak menggunakan gerobak karena gerobak hanya ada satu dan dipakai oleh pengunjung lain. So, sarannya, baiknya gerobaknya ditambah ya pak. 


Kami tidak langsung pulang, tapi lanjut jalan-jalan. Karena berada di daerah Rengganis, kami memutuskan untuk mengunjungi kawah Rengganis. Lokasinya sekitar 10 menit ke arah selatan. Di sini kami diberi penjelasan tentang beberapa tiket. Ada tiket ke kawah saja seharga IDR 15,000. Ada tiket kawah dan jembatan gantung seharga IDR 70,000, dan juga ada tiket VIP seharga IDR 100,000 yang mana kita bisa menikmati semua wahana-Kawah, Keranjang Sultan, dan Jembatan Gantung. Tiket VIP juga sudah termasuk tiket masuk ke Phinisi Resto di wilayah Glamping Lakeside. Mumpung masih suasana liburan dan ingin menyenangkan anak-anak, saya membeli tiket VIP. Berempat jadi IDR 400,000 ditambah IDR 5,000 untuk mobil. Lumayan. Lebih mahal ketimbang kempingnya. Hahahaha. 

Setelah parkir, kami langsung menuju ke jembatan gantung. Katanya, jembatan ini adalah yang terpanjang di Asia Tenggara. Jembatan ini membentang sepanjang 370 meter di atas ketinggian 75 meter. Ketiga melintas di atasnya, jembatannya cukup goyang, lumayan ngeri juga. Bagi kamu yang takut ketinggian, cukup menantang.


Setelah melintasi jembatan, tadinya saya ingin mengajak anak-anak untuk naik Keranjang Sultan. Tetapi karena antreannya sangat panjang, akhirnya kami lansung menuju kawah. Si Bungsu agak terganggu dengan aroma kawah yang sangat menyengat. Dia memang agak sensitif dengan bau-bauan. Tapi mereka cukup senang bisa menikmati hangatnya air kolam di daerah kawah. Dari ketinggian, kawah Rengganis cukup indah. Cukup banyak tempat yang bisa dijadikan spot foto.


Di wilayah kawah, kita hanya boleh berada di sana maksimal setengah jam, karena akan mengganggu kesehatan kalau terlalu lama di sana. Pulangnya kami kembali lewat jembatan, dan kali ini pengunjung sangat ramai. Angin pun bertiup cukup kencang sehingga jembatan sangat goyang ketika kami lintasi. Turis mancanegara cukup banyak sore itu. Terutama dari Malaysia. Ketika saya lewat, tak sedikit pengunjung yang teriak histeris dan bahkan ada sepasang suami-istri yang sampai mengatakan bahwa kalaupun nanti mereka mati, mereka akan mati berdua. Enta mereka serius atau tidak, entahlah. Setelag sampai di atas, kami makan di Kinara Resto. Menurut saya, untuk ukuran resto yang berada di tempat wisata, harga makanannya cukup murah dan rasanya pun enak.

Setelah kenyang, kami lanjutkan perjalanan ke Glamping Lakeside karena memang searah jalan pulang. Saya ingin si Bungsu mengunjungi tempat ini karena kedua kakaknya sudah pernah ke sini dulu. Di sini kami tidak terlalu lama. Melihat indahnya Situ Patenggang dari atas resto sebentar, lalu kami lanjutkan perjalanan pulang. Tidak lupa, saya sempatkan membeli buah Lontar di daerah Ciwidey. Tadinya ingin makan Durian lokal, tapi karena anak-anak tidak tahan dengan baunya, akhirnya saya mengalah. Tak apa, yang penting mereka senang.

Kemping kali ini cukup menyenangkan.



Share:

0 Comments:

c'est moi

Member of

1minggu1cerita