Welcome Benvenuto Assalamualaikum Bienvenue Selamat Datang hua-nyíng-gua-nglín Willkommen Bienvenido Sugeng-Rawuh hwangyong-hamnida Wilujeung-Sumping Welkom Velkommen Aloha Salamaik-Datang Sawasdee

Wednesday 11 April 2007

tapi...

"tapi atau tetapi" hanyalah sebuah konjungsi yang memisahkan dua klausa atau lebih yang menyatakan perbedaan antar klausa tersebut. biasanya klausa yang dipisahkan oleh kata 'tapi' adalah klausa yang bersifat kontradiktif. jika klausa pertama bermakna positif, biasanya klausa kedua berarti negatif, atau sebaliknya., e.g. gadis itu cantik tetapi dia tidak pintar - dia anak yang nakal tetapi suka menolong. dalam bahasa inggris kita menyebutnya "but". kata but merupakan kata dari Old-English 'be-uton' yang berati diluar atau tanpa, pada zaman Middle-English kata ini berubah menjadi bouten kemudian berangsur-angsur berubah menjadi buten, bute dan kemudian but. kata be-uton sendiri merupakan perpaduan modern dari kata be dan uton yang merupakan bentuk ut, yaitu kata asal dari kata "out". (sumber: wikipedia)
pada masa sekarang ini penggunaan kata 'tapi' seringkali kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. bagi sebagian orang kata ini merupakan sebuah dilema tersendiri karena penggunaannya yang menggabung dua klausa yang berlawanan. yang paling membuat orang merasa tidak nyaman apabila klausa pertama bermakna positif dan kata kedua bermakna negatif. hal ini seperti memberikan harapan semu bagi lawan bicara. kalau menurut saya, dalam situasi ini, sebaiknya hindarilah penggunaan kata 'tapi' karena efeknya akan sangat tidak baik. contohnya seorang teman saya pernah mengalaminya, ketika dia bilng suka sama seorang cewe' lalu dia mendapat balasan seperti ini, "sebenarnya saya juga suka sama kamu, tapi gimana ya, saya sudah punya pacar." kalau kata saya itu lebih jahat dari pada bilang tidak. logikanya begini, teman saya suka sama cewe' itu, sang cewe juga suka, akan tetapi mereka tidak bisa bersama (apapun alasannya), itu lebih menyakitkan dari pada sang cowo tahu betul kalau si cewe memang tidak suka.
namun pada akhirnya, bagaimanapun kita menggunakan kata tersebut bukanlah hal yang penting, tetapi bagaimana kita menyikapinya dan memahami makna sesungguhnya, karena semuanya telah tertulis dijalan takdir...
Share:

4 Comments:

dewi said...

menurutku, kadang penggunaan kata "tapi" tidak terhindarkan, ... hal-hal yang kontradiktif sering kita temui dalam perjalanan hidup, ... aku contohnya, sering merasa harus menggunakan kata itu, ... "mau banget sih, tapi ..." ;>

zuhe said...

ya bisa saja itu terjadi, karena tidak semua hal berjalan dengan lurus...atau karena budaya orang timur yang lebih senang lip service kali ya, sehingga tidak mau mengungkapkan yang sebenarnya secara langsung padahal kebenaran itu seberapapun pahitnya lebih baik diungkapkan...
"tapi" mungkin pada saat tertentu kata "tapi" memang harus diucapkan, seperti kalimat terakhir ini, "tapi"

dewi said...

hmm, kalimat ber"tapi" itu tidak selalu digunakan untuk tujuan "lip service" zu, bisa saja justru jujur ... aku merasa begitu ...

zuhe said...

bisa saja...seperti yg mba' bilang, terlalu banyak yang kontradiktif dalam hidup ini, mungkin dengan menggunakan kata tapi kita telah berbuat jujur, "tapi" persepsi orang saja mungkin ya yang beda...

c'est moi

Member of

1minggu1cerita