"love is knowing that you'll never be lonely anymore"
itu adalah sebait kalimat populer dari Will Shakespeare, seorang penulis kenamaan dari Inggris. hal itu tentu saja bisa benar kalau semuanya berjalan sesuai dengan keinginan, tapi setidaknya dengan memiliki rasa cinta, kita tak akan merasa kesepian lagi. tetapi bagaimana kalau jatuh cinta terhadap orang yang salah? karena perasaan itu datang begitu saja, alamiah, seringkali kita tidak bisa mengontrolnya. rasa suka, rasa sayang dan rasa cinta bisa saja tercurah kepada siapa sajadan tak jarang orang bukanlah orang tepat. misalnya, kita mencintai orang yang sudah memiliki pasangan, orang berbeda keyakinan, orang yang bermasalah pada dirinya sendiri (e.g. nge-drugs, alcoholic, etc) atau malah mencintai orang yang jelas-jelas tidak mencinti anda atau dia lebih memilih orang lain. hal seperti ini seringkali membuat perasaan kita seperti "wasted", apalagi kalau hal ini terjadi berulang-ulang, bisa membuat rasa percaya diri kita hilang untuk menyukai seseorang karena kita akan merasa traumatis dan paranoid.
tetapi to love someone wrong ada uniknya juga. kita dituntut untuk menerima keadaan yang ada (*baca: aku cinta kamu karena aku cinta, to love or to be loved) . cinta yang kita miliki benar-benar dipertaruhkan, maksudnya apakah cinta yang kita miliki benar-benar tulus apa adanya atau itu hanya sebuah ketertarikan sesaat.
dan kalau memang cinta yang kita miliki murni, apa dan bagaimanapun keadaan orang tersebut, maka menurut saya, orang yang bisa seperti ini sangat layak untuk mendapatkan lebih. atau mungkin itu adalah salah satu tahapan yang diberikan oleh YME sebelum kita menemukan someone correct and someone special. hopefully.
Tuesday, 17 April 2007
to love someone wrong
saya sangat simple, easygoing, ramah dan humoris. mungkin agak sensitif tapi yang jelas baik hati...
0 Comments:
Post a Comment