Welcome Benvenuto Assalamualaikum Bienvenue Selamat Datang hua-nyíng-gua-nglín Willkommen Bienvenido Sugeng-Rawuh hwangyong-hamnida Wilujeung-Sumping Welkom Velkommen Aloha Salamaik-Datang Sawasdee

Wednesday, 19 September 2007

Persib = "hanya" GBP 2,9 juta

Liga Indonesia 2007 hampir memasuki akhir musim. Tahun depan rencananya BLI-Badan Liga Indonesia-merombak sistem kompetisi menjadi Liga Super yang hanya diikuti oleh 18 klub terbaik di tanah air. Berbagai ketentuan diterapkan dalam kompetisi yang dianggap paling ideal itu. Diantaranya adalah pelarangan penggunaan dana APBD oleh klub-klub perserikatan untuk membiayai klub dalam berkompetisi. Kebijakan ini tentu membuat klub-klub plat merah tanah air kerepotan untuk mencari dana. Kesulitan ini tidak hanya dihadapi oleh tim-tim kecil, tetapi tim besar yang telah memiliki nama besar dan nilai jual tinggi juga dihadapkan pada masalah yang sama, sebut saja Persib Bandung dan PSMS Medan.
Kedua tim legendaris tersebut musim ini saja mengalami kesulitan keuangan padahal mereka telah menghabiskan tak kurang dari 20 milyar uang rakyat. Keadaan tersebut membuat manajemen kedua klub putar otak untuk mencari dana, apalgi untuk menghadapi Liga Super musim mendatang-dimana kemungkinan kedua klub lolos ke Liga Super amat besar karena saat ini keduanya berada di papan atas klasemen sementara wilayah barat Liga Indonesia.
Sebuah langkah cukup mengejutkan diambil oleh manajemen Persib baru-baru ini. Mereka menawarkan apakah ada pihak swasta yang berani membeli Persib. Harga yang ditawar kan relatif "murah" untuk tim sekelas Persib, yaitu "hanya" 50 Milyar rupiah. Untuk sebuah klub dengan prestasi segudang seperti Persib, harga tersebut tidak cukup tinggi, coba anda bandingkan, apabila nilai tersebut dikonvrsi ke Poundsterling, nilainya "hanya" mencapai GBP 2,9 juta. Awal musim ini saja, Liverpool membeli seorang Fernando Torres seharaga GBP 26 juta! Sungguh perbedaan yang amat besar.
Untuk ukuran Eropa, uang GBP 2,9 juta hanya bisa membeli seorang pemain gurem yang tidak begitu dikenal. Pengambil alihan saham mayoritas klub Liverpool musim lalu senilai GBP 250 juta tentu sangat jomplang bila dibandingkan dengan harga penawaran salah satu klub terbaik Indonesia itu.
Langkah manajemen Persib untuk 'menswastakan" klub pujaan bobotoh itu mungkinlah sebuah langkah yang sangat tepat. Dengan menjadi independen, mungkin bisa menjadikan Persib lebih baik, terhindar dari berbagai intrik kepentingan politik yang senantiasa menghiasi Pangeran Biru selama ini yang seringkali menjadi penyebab kegagalan Persib. Persib mungkin bisa mencontoh Arema Malang, salah satu klub mapan hasil Galatama yang didanai oleh pihak swasta yang mampu berprestasi. Dengan nama besarnya, tentu Persib mampu menjaring berbagai sponsor untuk mengisi kas klub apalagi Persib bukan hanya ikon kota Bandung tetapi sudah menjadi klub kebanggaan masyarakat Jawa Barat. Kita harapkan saja, dengan langkah modern ini, Persib bisa lebih maju dan lebih berprestasi kedepannya. Semoga.
Share:

0 Comments:

c'est moi

Member of

1minggu1cerita